Biden Didesak Ambil Langkah Tegas Memperketat Pembelian Senjata di AS

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Sumber :
  • AP Photo/Manuel Balce Ceneta

VIVA – Pendukung keamanan senjata mendorong Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, untuk mengambil tindakan sendiri yang lebih kuat dalam mengekang kekerasan senjata setelah penembakan di sekolah dasar Texas. Namun, Gedung Putih justru menempatkan tanggung jawab itu pada Kongres untuk mengesahkan undang-undang yang akan berdampak lebih besar.

Jokowi Tegaskan Freeport Bukan Milik Amerika Lagi, tapi Indonesia

Gedung Putih juga telah berbicara dengan kelompok senjata sejak penembakan massal yang terjadi di sekolah dasar Uvalde, Texas yang menewakan 19 siswa dan dua guru lainnya. Kelompok-kelompok itu mendesak Biden untuk membuat deklarasi darurat tentang kekerasan senjata.

Ambulance berada di dekat sekolah dasar Robb pasca penembakan di Uvalde, Texas

Photo :
  • AP Photo/Dario Lopez-Mills
Edi Purwanto Paparkan Kinerja DPRD Jambi di Hadapan Wakil Konsul AS

Mereka juga menganjurkan mengangkat filibuster Senat jika perlu, dan mengeluarkan perintah eksekutif tentang pemeriksaan latar belakang untuk pembelian senjata api. Untuk saat ini, pemerintahan Biden menekan Kongres untuk mengesahkan undang-undang senjata yang lebih ketat, yang memiliki dampak lebih tahan lama dari pada tindakan eksekutif.

Selain itu, Gedung Putih juga telah berhubungan dengan Demokrat di Kongres mengenai langkah selanjutnya tentang undang-undang senjata api.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Sebelumnya, RUU yang didukung oleh Demokrat membutuhkan pemeriksaan latar belakang, pelarangan senapan semi-otomatis, dan penguatan langkah-langkah keamanan senjata, yang telah gagal selama satu dekade di Kongres dalam menghadapi oposisi Republik yang kuat.

Melansir dari The Sundaily, Jumat 27 Mei 2022, pendukung hak senjata percaya pada interpretasi yang luas dari perlindungan konstitusional AS untuk menjaga dan membawa senjata. Demokrat pada saat di Kongres mengatakan pada Rabu 25 Mei 2022, bahwa mereka akan mencoba lagi undang-undang yang pernah mereka ajukan.

“Rencananya adalah bekerja keras untuk mencapai kompromi selama 10 hari ke depan,” kata Senator Chris Murphy.

“Semoga kami berhasil dan Senat dapat memilih RUU bipartisan yang menyelamatkan nyawa,” sambungnya.

Polisi berjaga-jaga pasca penembakan yang menewaskan 18 siswa di Texas, AS

Photo :
  • AP Photo/Dario Lopez-Mills

Setelah pria bersenjata Salvador Ramos menggunakan senapan semi-otomatis AR-15 untuk membunuh siswa dan guru si sekolah dasar Texas, banyak aktivis keamanan senjata yang menuntut lebih banyak urgensi dari Gedung Putih. “Presiden Biden tidak melakukan cukup banyak,” ujar David Hogg, orang selamat dari pembantaian di Parkland, Florida.

Gedung Putih mengatakan bahwa pihaknya sedang mencari sesuatu untuk mencegah kekerasan senjata, termasuk tindakan eksekutif, tetapi mereka menekankan bahwa Biden membutuhkan bantuan dari legislatif. “Sudah waktunya bagi kongres untuk bertindak,” kata sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre.

“Presiden tidak bisa melakukan ini sendirian,” tambahnya lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya