Rekor Penggerebekan Narkoba Asia Timur-Tenggara: 1 Miliar Pil Sabu

Penggerebekan sabu besar-besaran oleh Polisi Thailand
Sumber :
  • AP Photo/File

VIVA – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengeluarkan pernyataan pada Senin 30 Mei 2022, bahwa rekor satu miliar pil sabu dengan kandungan metamfetamin disita di Asia Timur dan Tenggara pada tahun lalu.

Nasib 5 Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba di Depok

Melansir dari The Sundaily, Senin 30 Mei 2022, penyitaan tersebut terjadi ketika geng-geng kriminal mengeksploitasi pandemi COVID-19 dan ketidakstabilan di Myanmar yang dilanda kudeta untuk meningkatkan aktivitas mereka.

Geng yang disebut Segitiga Emas Asia Tenggara telah lama menjadi hotspot terkenal untuk perdagangan narkoba.

Panas Ekstrem Melanda Thailand, 30 Orang Tewas

Mereka sengaja memanfaatkan celah perbatasan Myanmar, Laos dan Thailand karena memang lemahnya kepolisian di wilayah tersebut sehingga memungkinkan mereka untuk mengedarkan narkoba.

Kantor PBB untuk Penanganan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) mengatakan bahwa penegak hukum menjaring hampir 172 ton metamfetamin.

Positif Narkoba, Istri Bintang Emon: Gak Nyangka Dijebak Suami Sendiri

“Skala dan jangkauan perdagangan metamfetamin dan obat-obatan sintetis di Asia Timur dan Tenggara sangat mengejutkan,” kata Jeremy Douglas dari UNODC dalam pernyataannya.

Dia menambahkan, sindikat kejahatan dan kelompok bersenjata telah memanfaatkan ketidakstabilan politik di kawasan itu dan pandemi untuk membuat keuntungan yang signifikan.

“Kejahatan terorganisir memiliki semua bahan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan bisnisnya,” ujarnya.

“Mereka memiliki populasi besar dengan daya beli yang tepat sasaran,” sambungnya.

Kavinvadee Suppapongtevasakul seorang analis obat sintetis regional UNODC untuk program SMART global mengatakan harga obat yang anjlok telah membuatnya jauh lebih mudah diakses dan tersedia bagi mereka yang tidak mampu membelinya.

“Konsekuensi sosial dari peningkatan penggunaan yang signifikan, dan layanan kesehatan, serta pengurangan dampak buruk tetap terbatas di seluruh wilayah,” kata Suppapongtevasakul.

Sementara angka-angka pil sabu meroket, UNODC juga mencatat sedikit penurunan dalam metamfetamin kristal dengan 79 ton yang disita dibandingkan 82 ton yang disita pada 2020 lalu.

Namun angka tersebut masih naik secara signifikan kurang dari 10 ton dari satu dekade lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya