Putin Lakukan Pendekatan Lunak ke Jerman-Prancis, Apa Tujuannya

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Moskow, Rusia, 7 Februari 2022.
Sumber :
  • ANTARA/Sputnik/Kremlin

VIVA – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada para pemimpin Prancis dan Jerman pada Sabtu 28 Mei 2022 bahwa pihaknya siap mencari cara untuk mengirim gandum yang tertahan pasokannya di pelabuhan di Ukraina.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Namun "kebaikan" Putin tersebut bukan semata-mata ingin membantu melainkan cenderung ingin bernegosiasi. Dia mengatakan akan membantu perihal pengiriman gandum namun dia menuntut Barat untuk mencabut sanksi yang dijatuhkan pada negaranya.

Selain itu dia juga memperingatkan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz agar tidak meningkatkan pasokan senjata ke Ukraina karena hal tersebut dapat semakin mengacaukan situasi negara pro-Barat.

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

Pembicaraan Putin dengan kedua pemimpin negara itu berlangsung selama 80 menit, menurut kantor kanselir Jerman.

Melansir dari The Korea Times, Senin 30 Mei 2022, Putin mengatakan kesulitan dalam memasok gandum ke pasar dunia adalah hasil dari kebijakan ekonomi dan keuangan yang salah dari negara-negara Barat.

Islamofobia di Prancis Makin Mengkhawatirkan, Ribuan Orang Lakukan Demonstrasi

“Rusia membantu menemukan opsi untuk ekspor biji-bijian tanpa hambatan, termasuk ekspor biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam,” kata Putin kepada Macron dan Scholz.

“Peningkatan pasokan pupuk dan produk pertanian Rusia juga akan membantu mengurangi ketegangan di pasar pangan global, yang tentu saja akan memerlukan penghapusan sanksi yang relevan,” tambahnya.

Serangan Rusia di Ukraina dan sanksi Barat yang mengganggu pasokan pupuk, gandum dan komoditas lain dari kedua negara telah memicu kekhawatiran tentang risiko kekurangan dan kelaparan di seluruh dunia.

Rusia dan Ukraina diketahui adalah dua negara yang memproduksi 30 persen dari pasokan gandum dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya