Krisis Gandum, Ketua Uni Afrika Akan Bertemu Dengan Putin

Ketua Uni Afrika sekaligus Presiden Senegal, Macky Sall.
Sumber :
  • AFPPIX

VIVA – Ketua Uni Afrika sekaligus Presiden Senegal Macky Sall, akan berbicara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di kota Sochi, Rusia barat daya, pada Jumat 3 Juni 2022.

Demi Alasan Keamanan, Polandia Siap Tampung Senjata Nuklir NATO

Kunjungan tersebut bertujuan untuk membebaskan stok gandum dan pupuk, serta penyumbatan yang mempengaruhi negara-negara Afrika. Selain itu, mereka juga akan berdiskusi untuk meredakan konflik di Ukraina, kata kantor Sall pada Kamis 2 Juni 2022.

“Kunjungan Presiden Sall itu diselenggarakan atas undangan Putin, dan Sall akan melakukan perjalanannya dengan Presiden Komisi Uni Afrika,” kata kantornya, dikutip dari The Sundaily, Kamis 2 Juni 2022.

Kerjasamanya dengan Iran dan Rusia Disebut Sumber Kejahatan oleh AS, China Murka

Selain bertemu dengan Putin, Presiden Uni Afrika juga nantinya akan bertemu secara online dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, tetapi tanggalnya belum ditentukan.

Perang di Ukraina yang digaungkan oleh Putin pada 24 Februari 2022 lalu, telah menyebabkan harga bahan bakar, biji-bijian dan harga pupuk meroket di seluruh dunia. Kenaikan harga bahan pokok tersebut lebih dirasakan di negara-negara Afrika.

Deretan Negara yang Dianggap Paling Siap Hadapi Perang Dunia 3

Baik Ukraina dan Rusia adalah pemasok utama gandum dan sereal lainnya ke Afrika, sementara Rusia adalah produsen utama pupuk.

PBB sebelumnya mengatakan pada bulan lalu bahwa Afrika menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang disebabkan oleh perang. Badan tersebut juga menambahkan kesulitan yang dihadapi benua itu, dari perubahan iklim hingga pandemi virus corona.

Awal pekan ini, Sall mengimbau para pemimpin Uni Eropa untuk membantu meringankan krisis pada komoditas utama. Dia mengatakan keputusan mereka untuk mengeluarkan bank-bank Rusia dari sistem pesan keuangan SWIFT dapat merusak pasokan makanan ke benua itu.

“Kalau sistem SWIFT terganggu, berarti kalau produknya ada, pembayarannya jadi rumit,” kata Sall.

“Saya ingin mendesak agar masalah ini segera diperiksa oleh menteri-menteri kita yang berkompeten untuk mencari solusi yang tepat,” tambahnya.

Sall mengakui bahwa blokade Rusia terhadap Odessa telah merugikan ekspor makanan Ukraina, dan dia mendukung upaya yang dipimpin PBB untuk membebaskan pelabuhan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya