Turki Ganti Nama Baru Jadi 'Turkiye' di PBB

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
Sumber :
  • populismstudies.org

VIVA –  Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi mengubah nama negara Turki menjadi Turkiye, menyusul permintaan dari Ankara untuk disebut demikian. Nama baru Turkiye sekarang digunakan dalam berbagai bahasa asing.

Setiap 10 Menit Satu Anak Terbunuh di Gaza, Menurut Laporan UNRWA

Turki telah mengatakan kepada PBB bahwa presiden Turki mengganti nama negara mereka menjadi ‘Turkiye’ dan semua bahasa diminta untuk menyebut negara itu seperti yang diinginkan presidennya.

“Perubahannya (nama) segera,” kata juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric pada Kamis 2 Juni 2022, dikutip dari The Sundaily, Jumat 3 Juni 2022.

Palestina Tinjau Ulang Kebijakannya terhadap AS menyusul Veto Permohonan di PBB

Cappadocia, Turki

Photo :
  • Pixabay/Trudi90

Dia mencatat bahwa surat resmi Ankara yang meminta perubahan nama telah diterima di markas besar PBB, di New York pada Rabu 31 Mei 2022. Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavasoglu, mengunggah sebuah foto dirinya yang sedang menandatangani surat tersebut, yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Gutteresf.

Menlu Retno Disarankan Segera Kontak Iran Agar Tidak Serang Balik Israel

“Dengan surat yang saya kirim ke Sekjen PBB hari ini, kami mendaftarkan nama negara kami dalam bahasa asing di PBB sebagai ‘Turkiye’,” kata Cavasoglu.

Dia menambahkan bahwa perubahan itu akan mengakhiri proses peningkatan nilai negara mereka. Perubahan nama tersebut merupakan inisiatif yang dimulai oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang telah memimpin negara itu selama dua dekade.

Selama beberapa tahun terakhir, negara tersebut telah berusaha untuk mengubah branding pada produknya dari buatan Turki menjadi buatan Turkiye.

Selain membuat nomenklatur PBB sesuai dengan ejaan negara dalam bahasa Turki, pembaruan tersebut juga akan membantu membedakan penyebutan nama negara tersebut dari nama burung dalam bahasa Inggris.

“Perubahan nama mungkin tampak konyol bagi sebagian orang, tetapi itu menempatkan Erdogan dalam peran pelindung, menjaga rasa hormat internasional terhadap negara itu,” kata profesor Universitas Georgetown Mustafa Aksakal.

Langkah perubahan nama tersebut juga dilakukan menjelang pemilihan presiden Turki yang akan dilaksanakan pada tahun depan, serta seratus tahun berdirinya negara itu setelah pembubaran Kekaisaran Ottoman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya