- AP Photo/Manuel Balce Ceneta
VIVA – Senat Amerika Serika (AS) pada Minggu 12 Juni 2022 mengumumkan kerangka tanggapan atas penembakan massal yang terjadi di AS termasuk usulan Undang-undang Pembatasan Senjata untuk meningkatkan program keselamatan dan kesehatan mental di sekolah-sekolah di sana.
Namun usulan tersebut masih jauh dari langkah-langkah yang lebih keras yang dicari oleh Presiden AS Joe Biden dan Partai Demokrat. Meski demikian, kesepakatan tersebut disetujui oleh Biden dan pemberlakuan peraturan baru mengenai pembatasan senjata akan menandakan perubahan signifikan.
“Kerangka kerja tidak mencakup semua yang saya pikir diperlukan tapi itu mencerminkan langkah-langkah penting ke arah yang benar dan akan menjadi undang-undang keamanan senjata paling signifikan untuk disahkan Kongres dalam beberapa dekade,” kata Biden dikutip dari AP, Senin 13 Juni 2022.
Mengingat dukungan bipartisipan, menurut Biden tidak ada alasan untuk penundaan dan tidak ada alasan mengapa undang-undang tersebut tidak segera disahkan melalui Senat dan DPR.
Para pemimpin di AS berharap untuk mendorong kesepakatan apa pun menjadi undang-undang dengan cepat. Mereka berharap pada bulan ini bahwa UU tersebut bisa disahkan.
Dalam UU tersebut akan menawarkan uang kepada negara bagian untuk memberlakukan undang-undang ini, di mana pembelian senjata tidak lagi mudah untuk orang-orang yang berpotensi melakukan kekerasan.
Selain itu UU ini juga akan memberikan dana tambahan untuk meningkatkan program keselamatan sekolah dan kesehatan mental.
Beberapa orang yang secara informal menjual senjata untuk mendapatkan keuntungan karena itu akan diminta untuk mendapatkan lisensi dealer federal, yang berarti mereka harus melakukan pemeriksaan latar belakang pembeli.
Kongres AS juga mengatakan miliaran dolar akan dihabiskan untuk memperluas jumlah pusat kesehatan mental masyarakat dan program pencegahan bunuh diri.