Erdogan Telepon Sekjen NATO Tetap Tak Setuju Swedia-Finlandia Masuk

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pidato di Istana Ankara
Sumber :
  • Kayhan Ozer/Pool Photo via AP)

VIVA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan panggilan telepon dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg pada Rabu 15 Juni 2022.

5 Negara Tanpa Malam, Matahari Hampir Tidak Pernah Terbenam

Dalam panggilan telepon tersebut, dia menyatakan bahwa Turki tidak akan mengubah posisinya mengenai rencana keanggotaan Swedia dan Finlandia, sampai negara-negara ini memberikan jaminan tertulis tentang memerangi terorisme ke Ankara.

“Selama percakapan, Presiden Erdogan menunjukkan perlunya langkah-langkah oleh Swedia dan Finlandia yang akan menghilangkan kekhawatiran sah Turki,” tulis siaran pers kantor Erdogan, dikutip dari TASS, Kamis 16 Juni 2022.

Erdogan: Selama Masih Hidup, Saya Akan Terus Bela Perjuangan Palestina

Presiden Erdogan menggarisbawahi bahwa kemajuan dalam proses ini tidak mungkin tanpa kewajiban tertulis yang diberikan oleh negara-negara tersebut termasuk mengenai perubahan paradigma dalam memerangi  terorisme dan kerja sama dalam industri pertahanan.”

Sebelumnya pada hari Rabu, pemimpin Turki menegaskan kembali di depan parlemen bahwa posisi Ankara mengenai keanggotaan NATO di Swedia dan Finlandia tidak akan berubah sampai negara-negara ini mengubah sikap mereka terhadap terorisme.

Prabowo-Erdogan Bahas Potensi Kerja Sama Indonesia-Turki dan Penyelesaian Konflik Palestina

Pada 18 Mei, Erdogan menyatakan bahwa Ankara tidak akan mendukung aksesi Swedia dan Finlandia ke NATO sampai mereka menentukan sikap mereka terhadap kelompok-kelompok teror termasuk Partai Pekerja Kurdistan yang dianggap Turki sebagai organisasi teroris.

Namun, pada 21 Mei 2022, Erdogan menambahkan bahwa Turki akan mendukung aksesi mereka, jika Stockholm dan Helsinki menunjukkan solidaritas yang jelas dengan Ankara atas masalah keamanannya.

Presiden Kolombia (Doc: ANews)

Demi Alasan Keamanan, Polandia Siap Tampung Senjata Nuklir NATO

Moskow mengerahkan rudal nuklir taktis di Belarus tahun lalu di tengah ketegangan dengan NATO, menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024