Kim Jong-un Dukung Penuh Putin Menginvasi Ukraina, Ini Katanya

Kim Jong-un dan Vladimir Putin saat bertemu di Vladivostok, Rusia tahun 2019
Sumber :
  • AP Photo/Alexander Zemlianichenko, Pool)

VIVA – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada Minggu 19 Juni 2022 menyatakan dukungan penuh kepada Presiden Rusia Vladimir Putin yang menghadapi kecaman internasional karena meluncurkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

Pemimpin Korea Utara itu menyatakan dukungannya kepada Presiden Rusia dan mengungkapkan bahwa pemerintah Moskow bersahabat dengan Korea Utara tersebut pada peringatan Hari Nasional Rusia.

Melansir dari IBTimes, Selasa 21 Juni 2022, hari libur nasional Rusia itu menandai kemerdekaan Rusia dari Republik Sosialis Soviet Bersatu (USSR) pada tahun 1991.

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Baca juga: Ikan Pari Raksasa 300 Kg Ditemukan di Sungai Mekong Kejutkan Dunia

Dalam pesan Kim, dia juga memuji Putin atas kepemimpinannya dan keberhasilan besar dalam melaksanakan tujuan yang adil untuk melindungi keadilan dan martabat serta keamanan negaranya yang merupakan referensi nyata untuk invasi Kremlin ke Ukraina.

Daftar Negara Sekutu Iran yang Siap Bantu Jika Perang Terjadi, Ada China hingga Rusia

 “Rakyat Rusia telah mencapai keberhasilan besar dalam mencapai tujuan yang adil untuk membela martabat dan keamanan negara mereka, sambil menghadapi segala macam tantangan dan kesulitan,” kata Kim Jong-un.

“Orang-orang Korea memberikan dukungan dan dorongan penuh kepada mereka," sambungnya.

Sikap yang ditunjukan Kim pada hari Minggu adalah tanda terbaru dari hubungan yang semakin erat antara Korea Utara dan Rusia.

Sebelumnya pada bulan Mei, Kim mengirim surat kepada Putin untuk memberi selamat kepada Rusia pada peringatan 77 tahun hari kemenangan. 

Pemimpin Korea Utara itu juga mengatakan dia mengirimkan rasa solidaritas ke tujuan Rusia untuk menghilangkan musuh yang menimbulkan ancaman politik dan militer ke negaranya.

"hubungan persahabatan antara kedua negara akan terus berkembang," ujar Kim.

Pada bulan Maret, Korea Utara hanya satu dari lima negara yang memberikan suara menentang resolusi PBB yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan menyerukan Kremlin untuk segera menarik pasukan militernya dari Kiev.

Negara-negara lain yang memberikan suara menentang resolusi tersebut termasuk Rusia, Eritrea, Suriah dan Belarusia.

Kementerian luar negeri Korea Utara juga menyalahkan Amerika Serikat (AS) sebagai akar penyebab perang di Ukraina, dengan alasan mengabaikan tuntutan keamanan Rusia sebagai alasan invasi.

Pesan Kim kepada Putin datang saat perang di Ukraina meluas hingga memasuki bulan keempat. Sejak awal perang, Rusia telah dituduh membunuh sekitar 4.569 warga sipil Ukraina dan melukai 5.691 orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya