3 Negara Eropa yang Bergantung pada Gas Alam Rusia, Italia Ketar Ketir

Kremlin, Rusia
Sumber :
  • Businessinsider.com

VIVA – Gas alam Rusia tentu sangat diperlukan oleh negara-negara di dunia terlebih yang berada di kawasan Eropa. Bahkan, Moskow diketahui memasok sekitar 40% kebutuhan gas alam negara-negara di Benua Biru tersebut. Menyusul sanksi internasional terhadap invasi Rusia ke Ukraina, negara-negara di Eropa juga turut melayangkan sanksi kepada Negeri Beruang Merah. Untuk perdana, Moskow akan menyetop ekspor gas ke Polandia dan Bulgaria.

Menko Polhukam Sebut 1.900 Mahasiswa Terindikasi Korban Perdagangan Orang di Jerman

Akan tetapi, dalam hal ini ada kekhawatiran dari sejumlah negara di Eropa tentang balasan yang dilakukan oleh Presiden Vladimir Putin yang berencana untuk mengurangi pasokan gas alamnya ke Eropa. Hal ini tentu saja memicu krisis energi di Eropa lantaran berbagai kawasan ini sangat bergantung dengan pasokan gas alam dari Rusia. Nah, menyadur dari berbagai sumber berikut ulasan tentang negara Eropa yang terdampak pengurangan gas alam Rusia. 

1. Jerman

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

Berlin Jerman

Photo :
  • Pixabay

Rusia merupakan negara pemasok utama gas alam ke Jerman. Jerman mengimpor sekitar 142 miliar meter kubik gas alam tahun 2021. Jumlah ini turun 6,4% bila dibandingkan tahun sebelumnya. Lalu, untuk pemakaian gas domestik tahun 2021 adalah 100 miliar meter kubik. Dalam hal ini, Rusia memuncaki impor Jerman per Desember 2021 pada porsi 32% dari pasokan gas.

Meski Negaranya Tengah Dilanda Aksi Terorisme, Rusia Tetap Kirim 29 Ton Bantuan ke Gaza

Kemudian ada Norwegia yang memasok negara tersebut sebesar 20% serta Belanda mencapai 12%. Data ini diambil dari Independent Commodity Intelligence Services (ICIS). Jerman memerlukan banyak gas alam karena tahun lalu pembakaran gas menyumbang 15,3 persen dari pembangkit listrik. Dalam hal ini, gas alam membuat setengah dari 41,5 juta rumah tangga hangat di musim dingin. 

Sebelum konflik Rusia-Ukraina yang mengakibatkan Jerman memberikan sanksi untuk Rusia, kedua negara ini mempunyai ikatan kemitraan energi yang kuat. Pada 2021, sekitar 32% minyak mentah Jerman berasal dari Rusia dan sekitar 53% batu bara keras yang diterima pembangkit listrik dan pembuat baja Jerman juga dari Rusia. 

Akan tetapi, setelah munculnya berbagai saksi atas invasi Rusia, Jerman menjadi salah satu negara yang turut melayangkan sanksi. Jerman memberhentikan proses sertifikasi pipa gas Nord Stream 2. Proyek dengan nilai US$11,6 miliar ini dimiliki oleh perusahaan gas Rusia dengan nama Gazprom. 

Fakta Menara Eiffel

Photo :
  • U-Report

Prancis saat ini mempunyai angka impor gas alam dari Rusia sebesar 24%. Angka ini sudah menurun setelah Prancis beralih ke Norwegia sebagai pemasok utama gas alam ke negaranya. Menyadur dari laman rFi, perusahaan raksasa Prancis bernama Total Energies menyebut, perusahaan tak bisa berhenti membeli gas alam dari Rusia. 

CEO perusahaan tersebut, Patrick Pouyanne menyebut, mengakhiri pembelian gas alam Rusia sama seperti dengan memberikan miliaran euro kepada investor Rusia. Tak seperti minyak yang mudah dikirimkan untuk dijual di mana saja, tapi gas alam sering dipasok dengan pipa langsing ke masing-masing negara klien. 

Pouyanne memperingatkan bahwa ekonomi Eropa akan membayar mahal atas sanksi gas alam Rusia. Apalagi di musim dingin tahun 2023 mereka akan mempunyai masalah baru. Pada bulan Januari negara ini perlu membagi pemakaian gas alam, seperti untuk rumah tangga dan industri. Sama dengan Jerman, Prancis juga melayangkan sanksi untuk Rusia.

Kota Roma, Italia

Photo :
  • Pixabay

Negara berikutnya yang bergantung dengan gas alam Rusia adalah Italia. Negara yang terkenal dengan sajian pizza ini menjadi importir gas alam terbesar. Italia mengimpor 90% pasokan gasnya, yang mana 45% gas alam didatangkan dari Rusia. Menurut laman The Locat it, tingginya gas alam ini karena Italia menghapus pembangkit batu bara tahun 2020-2021. 

Selain itu, tak seperti Jerman atau Prancis, Italia tak mempunyai kemampuan tenaga nuklir. Perdana Menteri Italia Mario Draghi khawatir dengan keadaan saat ini yang memungkinkan krisis di sektor energi Italia, karena bisa saja Rusia menghentikan pasokan gas alam ke Eropa. Kekhawatiran lain bisa saja Rusia sengaja membuat kelangkaan sampai menaikkan harganya. 

Menyikapi hal itu, PM Italia bermaksud untuk mengimpor gas alam dari negara lain selain Rusia, salah satunya adalah Amerika Serikat. Sebelum itu, meski Italia sangat tergantung dengan pasokan gas alam Rusia, mereka tetap mengikuti negara lain untuk memberikan sanksi terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Salah satu sanksi yang diberikan adalah penyitaan kapal pesiar milik miliarder Rusia Andrey Igorevich. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya