Meski Diusir Taliban, Joe Biden Tetap Bantu Korban Gempa Afghanistan

Foto-foto ternak termasuk kambing mati di reruntuhan bangunan gempa Afghanistan
Sumber :
  • AP Photo

VIVA – Amerika Serikat (AS) pada Rabu 22 Juni 2022 menyatakan kesedihannya atas gempa bumi dahsyat di Afghanistan dan akan mencari cara untuk membantu, termasuk melalui pembicaraan potensial dengan penguasa Taliban.

Indonesia Sesalkan Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB Karena Veto AS

"Amerika Serikat sangat sedih melihat gempa dahsyat yang merenggut nyawa sedikitnya 1.000 orang di Afghanistan," kata Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan.

"Presiden Biden sedang memantau perkembangan dan telah mengarahkan USAID dan mitra pemerintah federal lainnya untuk menilai opsi respons AS untuk membantu mereka yang paling terkena dampak," katanya, merujuk pada Badan Pembangunan Internasional AS dikutip dari The Straits Times, Kamis 23 Juni 2022.

Palestina Kecam Veto AS yang Menghalangi Upaya Keanggotaan Penuh PBB

Baca juga: Artileri Canggih Rusia Disembunyikan di Pepohonan Dihancurkan Ukraina

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan bahwa AS berhubungan dengan kelompok-kelompok kemanusiaan yang aktif di Afghanistan yang menerima dukungan dari Washington. Diketahui bahwa Taliban juga sudah meminta tolong kepada dunia setelah mengalami besarnya kerugian dan kematian akibat gempa.

AS Ngaku Sudah Tahu Israel Akan Serang Iran, Tapi Tidak Setuju

"Mitra kemanusiaan AS sudah merespons, termasuk dengan mengirimkan tim medis untuk membantu orang yang terkena dampak, dan kami sedang menilai opsi respons lainnya," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.

Gempa itu terjadi hampir setahun setelah Biden mengakhiri keterlibatan militer AS selama dua dekade di Afghanistan, dengan gerilyawan Taliban dengan cepat mengambil alih negara itu.

Amerika Serikat telah terlibat dalam pembicaraan tetapi menolak untuk mengakui pemerintah Taliban. Mereka mengatakan ingin melihat kemajuan pada prioritas utama AS termasuk perlakuan terhadap perempuan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan bahwa AS terbuka untuk berdiskusi dengan Taliban tetapi tidak mengetahui adanya permintaan langsung dari pemerintah de facto.

"Saya membayangkan respons kemanusiaan terhadap gempa akan menjadi topik pembicaraan antara pejabat AS dan pejabat Taliban dalam beberapa hari mendatang," kata Price kepada wartawan.

Gempa berkekuatan 5,9 skala Richter melanda bagian terpencil dan terjal di Afghanistan timur, salah satu negara termiskin di dunia.

Amerika Serikat sejak Agustus 2021 silam hengkang dari Afghanistan setelah kesepakatan yang dilakukan oleh Taliban dan Presiden AS Donald Trump sebelumnya. Pasukan AS meninggalkan Afghanistan dan pemerintah Afghanistan dengan cepat digulingkan oleh Taliban yang masuk dan menguasai dengan cepat. Namun kemudian hingga saat ini kondisi negara itu masih memprihatinkan secara ekonomi dan terancam kelaparan. Pun diperparah terjadinya gempa 6,1 Skala Richter yang kini sudah memakan korban jiwa lebih dari 1000 orang.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya