G7 Mengutuk Serangan Rusia ke Mal Kremenchuk Ukraina

Para pemimpin G7.
Sumber :
  • AP Photo/Markus Schreiber

VIVA – G7 mengutuk serangan Rusia ke mal Kremenchuk Ukraina, mereka mengecam kejahatan perang Rusia setelah rudal milik Rusia mengenai salah satu pusat perbelanjaan Ukraina yang ramai dan kejadian tersebut menewaskan sedikitnya 18 orang.

Para pemimpin G7 telah mengutuk serangan rudal Rusia yang mematikan itu setelah menegnai pusat perbelanjaan Ukraina yang ramai sebagai kejahatan perang yang "keji".

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin 27 Juni 2022 , para pemimpin G7, yang mengadakan pertemuan di Jerman, berjanji bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu akan dimintai pertanggungjawaban.

Sedikitnya 18 orang tewas dalam serangan di kota Kremenchuk, sementara 59 lainnya terluka.

“Serangan membabi buta terhadap warga sipil tak berdosa merupakan kejahatan perang,” kata pernyataan G7 kepada media.

Ukraina menuduh Rusia sengaja menargetkan warga sipil, dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy menyebutnya "salah satu tindakan teroris paling berani dalam sejarah Eropa" dalam siaran malamnya yang diposting di dalam Telegram.

“Kota yang damai, pusat perbelanjaan biasa, wanita, anak-anak, warga sipil berada di dalam,” kata Zelenskyy, yang sebelumnya membagikan video mal yang dilalap api dengan puluhan penyelamat dan truk pemadam kebakaran di luar.

Komando angkatan udara Ukraina mengatakan mal itu dihantam oleh dua rudal jarak jauh X-22 yang ditembakkan dari pembom Tu-22M3 yang terbang dari lapangan terbang Shaykovka di wilayah Kaluga Rusia.

Pidato Kemenangan Putin usai Raih Suara Tertinggi, Wanti-wanti Perang Dunia III

Wakil duta besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, menulis di Twitter, tanpa mengutip bukti, bahwa serangan itu adalah "provokasi Ukraina".

“Persis apa yang perlu diperhatikan oleh rezim Kiev di Ukraina sebelum KTT NATO,” katanya, merujuk pada pertemuan aliansi di Madrid yang akan dimulai pada hari Selasa, 28 Juni 2022.

Soroti Pemilihan Presiden Rusia, PBB: Perang Masuk Tahun Ketiga, Perdamaian Belum Tercapai

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, berbicara dari pertemuan G7 di Pegunungan Alpen Bavaria, mengatakan serangan Kremenchuk menunjukkan kekejaman dan barbarism Putin.

“Putin harus menyadari bahwa perilakunya tidak akan berdampak apa pun selain memperkuat tekad bahwa Inggris dan setiap negara G7 lainnya mendukung Ukraina selama diperlukan,” katanya.

Denmark Wajibkan Militer Wanita untuk Pertama Kalinya, Masa Bakti Juga Diperpanjang

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan dunia "mengerikan", sementara kantor Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan itu sebagai "benar-benar peristiwa yang menyedihkan".

Kremenchuk sejauh ini terhindar dari serangan langsung dalam konflik tersebut, kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, pada konferensi pers.

“Kami sekali lagi menekankan bahwa para pihak memiliki kewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil,” tambahnya.

VIVA Militer: Presiden Prancis, Emmanuel Macron

Photo :
  • The Independent

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengecam serangan itu sebagai bentuk "kekejian".

Presiden Komisi Eropa Charles Michel mengecam Rusia atas apa yang disebutnya sebagai serangan “menghebohkan dan tidak pandang bulu” terhadap Kremenchuk.

“Taktik menakut-nakuti dan intimidasi Rusia tidak akan pernah berhasil,” tulisnya di Twitter. "Ukraina akan menang dengan dukungan mitranya di G7 dan seterusnya." Lanjutan tulisan di twitter.

Para diplomat mengatakan Dewan Keamanan PBB dijadwalkan mengadakan pertemuan darurat di New York pada Selasa, 28 Juni untuk membahas serangan itu.

Serangan Rusia pada hari Senin menggemakan serangan sebelumnya dalam perang yang menyebabkan sejumlah besar korban sipil,  seperti suatu hari pada bulan Maret serangan menngenai teater Mariupol di mana banyak warga sipil bersembunyi, menewaskan sekitar 600 orang.

Pada bulan April juga terjadi sebuah serangan yang mendarat di sebuah stasiun kereta api di timur Kramatorsk yang menewaskan sedikitnya 59 orang.

Moskow membantah, bagaimanapun Rusia tidak menargetkan warga sipil.

G7, sementara itu, mengungkapkan rencana untuk mencari sanksi baru terhadap Rusia, termasuk pembatasan harga minyak dan tarif barang yang lebih tinggi. Mereka juga berjanji untuk terus mendukung Ukraina "selama yang dibutuhkan".

Dalam pernyataan bersama setelah mereka mengadakan sesi pertemuan melalui tautan video dengan Zelenskyy, para pemimpin menggarisbawahi “komitmen teguh mereka untuk mendukung pemerintah dan rakyat Ukraina dalam membela kedaulatan dan integritas teritorial negara mereka”.

Di tempat lain, AS tampaknya siap untuk menanggapi seruan Zelenskyy untuk memebrikan lebih banyak sistem pertahanan udara, sementara di Brussel, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengumumkan rencana untuk memperluas pasukan sebagai bagian dari tanggapannya terhadap “era persaingan yang strategis” .

Pasukan NATO saat ini memiliki sekitar 40.000 tentara. NATO akan setuju untuk memberikan dukungan militer lebih lanjut ke Ukraina, termasuk komunikasi yang aman dan sistem anti-drone - ketika para pemimpinnya bertemu di Spanyol untuk pertemuan puncak pada hari Selasa, kata Stoltenberg.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya