Sri Lanka Resmi Jadi Negara Bangkrut, Cari Utang Kini Lebih Susah

PM Sri Lanka Ranil Wickremesinghe (tengah jas hitam)
Sumber :
  • AP Photo/Eranga Jayawardena

VIVA Dunia – Perdana Menteri (PM) Sri Lanka Ranil Wickremesinghe pada Selasa 5 Juli 2022 mengatakan bahwa Sri Lanka bangkrut. Kebangkruran terjadi saat negara itu menderita krisis keuangan terburuk dalam beberapa dasawarsa dan membuat jutaan orang berjuang keras untuk bisa membeli makanan, obat-obatan dan bahan bakar.

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Wickremesinghe mengatakan kepada anggota parlemen bahwa negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menghidupkan kembali ekonomi negaranya kini menjadi sulit karena telah memasuki pembicaraan sebagai negara bangkrut. Bukan lagi negara berkembang.

"Kami sekarang berpartisipasi dalam negosiasi sebagai negara bangkrut. Oleh karena itu kami harus menghadapi situasi yang lebih sulit dan rumit dari negosiasi sebelumnya," kata Wickremesinghe di parlemen, dikutip dari CNN Amerika, Rabu 6 Juli 2022.

Anindya Bakrie: Ekonomi RI Kuat Hadapi Krisis Timur Tengah

Biarawan terjatuh di dekat barikade terkena gas air mata saat demo SrI Lanka

Photo :
  • AP Photo/Eranga Jayawardena

"Karena negara kita dalam keadaan bangkrut, kita harus mengajukan rencana keberlanjutan utang kita ke (IMF) secara terpisah," tambahnya.

Kerusakan Iklim dan Alam Jadi Tanda Kiamat? Begini Penjelasan Al Quran dan Sains

"Hanya ketika mereka puas dengan apa yang menjadi syarat mereka kama kami dapat mencapai kesepakatan di tingkat staf. Ini bukan proses yang mudah," kata PM Sri Lanka.

Sri Lanka berada di tengah-tengah krisis keuangan terburuk dalam tujuh dekade setelah cadangan devisanya anjlok ke rekor terendah dengan dolar hampir habis untuk membayar impor penting seperti makanan, obat-obatan dan bahan bakar.

Sekolah-sekolah telah ditangguhkan dan bahan bakar telah dibatasi untuk layanan penting. Di beberapa kota besar, termasuk ibukota komersial Kolombo, ratusan orang terus mengantri berjam-jam untuk membeli bahan bakar, terkadang mereka bentrok dengan polisi dan militer saat mereka menunggu.

Pada Minggu 3 Juli 2022, Menteri Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera mengatakan, negara itu memiliki bahan bakar yang tersisa kurang dari satu hari.

"Dalam hal bahan bakar dan makanan, negara kita akan menghadapi krisis ini pada suatu saat. Bahan bakar langka. Harga pangan naik," kata Wijesekera seraya menambahkan krisis internasional seperti perang Rusia di Ukraina telah memperburuk keadaan.

“Akibat krisis global belakangan ini, situasi ini menjadi lebih akut dan kami seperti yang berada di penggorengan jatuh ke dalam oven,” kata dia.

Pada hari Selasa, PM Wickremesinghe mengatakan dia berharap bahwa laporan tentang restrukturisasi utang dan keberlanjutan akan diserahkan kepada IMF pada bulan Agustus 2022 mendatang. Setelah ada kesepakatan tercapai maka program bantuan pinjaman komprehensif akan disiapkan untuk jangka waktu empat tahun, kata Wickremesinghe.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya