21 Remaja Tewas Misterius, Jenazah Berserakan di Meja, Kursi, Lantai

Sedikitnya 21 orang remaja tewas misterius di sebuah kedai minuman atau bar di Afrika Selatan.
Sumber :
  • AP Photo.

VIVA Dunia – Pemilik bar di kota pesisir Afrika Selatan yang merupakan tempat 21 remaja tewas secara misterius bulan Juni 2022 telah ditangkap, kata polisi di provinsi Eastern Cape pada pernyataan tertulis yang diberitakan Britanica.

Pelaku Pencabulan Ditangkap Polres Serang, Korban Dicekoki Miras

Polisi menerangkan, pemilik bar yang berusia 52 tahun, ditangkap pada akhir pekan ini. Sementara dua karyawan itu kemudian ditangkap pada juga pada hari Selasa, 12 Juli 2022.

Tim forensik belum mengungkapkan kesimpulan tentang bagaimana para remaja itu meninggal. Sumber menyebut diduga ada kebocoran bahan kimia atau gas. Kini, pihak berwenang juga menyelidiki kemungkinan keracunan yang tidak disengaja.

Viral Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswa Undip, Korban Curhat Malah Dicekoki Miras

Pemiliknya sekarang diperkirakan akan muncul di hadapan Pengadilan Magistrat di wilayah London Timur pada 19 Agustus 2022, untuk menghadapi dakwaan setelah penyelidikan yang berfokus pada dugaan pasokan alkohol kepada anak-anak di bawah umur.

"Seperti yang kami katakan di awal, penyelidikan adalah sebuah proses dan perlu diperlakukan dengan sangat hati-hati," kata Letnan Jenderal Nomthetheleli Mene dalam pernyataannya.

Bea Cukai Bandar Lampung Sita Belasan Ribu Miras di Sebuah Rumah Produksi Ilegal

Ada curahan kesedihan atas kematian di tempat hiburan malam di kota Scenery Park, di negara yang biasa melihat korban dari budaya pesta minuman keras. Para pelayat yang marah mengeluh bahwa panggilan selama berminggu-minggu untuk menutup restoran atau bar itu tidak dihiraukan.

Kematian misterius

Hasil penyelidikan penyebab kematian para korban masih menunggu hingga saat ini.

Seorang saksi mengatakan bahwa ketika tempat itu terlalu ramai, penjaga keamanan mulai meminta orang-orang untuk pergi, sementara kerumunan yang cukup besar di luar berusaha memaksa diri mereka masuk untuk bergabung dengan pesta.

Ketika para pengunjung pesta tidak mematuhi, salah satu penjaga keamanan menutup pintu dan mulai menyemprotkan zat ke kerumunan.

Remaja 17 tahun itu mengatakan anak-anak muda itu menghadiri pesta itu karena mereka diberitahu bahwa dua sinetron "selebriti" lokal akan menjadi pembawa acaranya. Seorang penyintas berusia 14 tahun juga mengatakan kepada outlet berita lokal TimesLIVE bahwa "bau yang kuat dan menyesakkan meletus di tempat tersebut".

Outlet lokal lainnya, surat kabar regional, DispatchLive, melaporkan bahwa “mayat-mayat tergeletak berserakan di meja, kursi dan di lantai; tanpa tanda-tanda cedera yang jelas”.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya