Xi Jinping ke Xinjiang, Sebut Islam China harus Berorientasi Tiongkok

Xi Jinping saat ke kantor polisi lokal luar Xinjiang dalam kunjungan ke Xinjiang
Sumber :
  • Yan Yan/Xinhua via AP

VIVA Dunia – Presiden China Xi Jinping melakukan kunjungan ke wilayah Xinjiang area di mana pemerintahnya secara luas dituduh menindas etnis minoritas Muslim Uighur. Oleh karena Xinjiang dan Uighur, China selama ini mendapat kecaman keras dari Amerika Serikat (AS) dan banyak negara Eropa.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Xi menekankan implementasi penuh dan setia dari pendekatan Partai Komunis yang berkuasa di kawasan itu dan menyoroti stabilitas sosial serta keamanan abadi sebagai tujuan utama menurut laporan kantor berita resmi Xinhua, Jumat 15 Juli 2022.

Melansir dari AP, Selasa 19 Juli 2022, di bawah kepemimpinan Xi, pihak berwenang telah melakukan tindakan keras terhadap komunitas Uighur dan Kazakh di Xinjiang menyusul ledakan kekerasan separatis yang mematikan di wilayah tersebut. 

Mobil Listrik Baru BYD Bakal Rilis, Pakai Nama Singa Laut

Meskipun tidak ada angka (korban) pasti yang dirilis, analis mengatakan ratusan ribu dan kemungkinan satu juta atau lebih orang telah ditahan dari waktu ke waktu.

Para kritikus menggambarkan tindakan keras yang menempatkan ribuan orang di kamp-kamp indoktrinasi seperti penjara sebagai genosida budaya.

Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan

AS dan lainnya juga telah menempatkan pejabat yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia itu. Hal itu terkait larangan visa, penahanan di luar hukum, pemisahan keluarga dan memenjarakan orang karena belajar di luar negeri atau memiliki kontak asing yang dilakukan oleh masyarakat Muslim Uighur.

Xi menggambarkan kunjungan tersebut sebagai tur inspeksi. Kunjungan dimulai dari Selasa 12 Juli 2022 hingga hari Jumat lalu.

Dia mengatakan bahwa upaya yang ditingkatkan harus dilakukan untuk menegakkan prinsip bahwa Islam di China harus berorientasi pada China.

Sementara kebutuhan umat beragama harus dipastikan, mereka harus bersatu erat dengan Partai Komunis dan pemerintah, kata kantor berita resmi China itu.

Xi menyerukan untuk mendidik dan membimbing orang-orang dari semua kelompok etnis untuk memperkuat identifikasi mereka dengan bangsa, budaya dan Partai Komunis Tiongkok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya