Ayatollah Ali Khamenei Dukung Militer Putin di Ukraina, Ini Katanya

Vladimir Putin, Ayatollah Ali Khamenei (tengah)-Presiden Ebrahim Raisi (kanan)
Sumber :

VIVA Dunia – Presiden Rusia Vladimir Putin mendapat dukungan kuat dari Iran pada Selasa, 19 Juli 2022 tentang operasi militer negaranya di Ukraina. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa Barat sedang menentang Rusia yang independen dan kuat.

Houthi Tuding Arab Saudi hingga Rusia, China dan Iran Mulai Satukan Kekuatan

Khamenei mengatakan bahwa jika Rusia tidak mengirim pasukan ke Ukraina maka memang akan menghadapi serangan dari NATO nantinya. Hal itu dianggap sebuah sebuah pernyataan yang menggemakan retorika Putin pula mencerminkan hubungan yang semakin dekat antara Moskow dan Teheran. Dua negara itu menghadapi sanksi Barat yang mengganggu ekonomi dan bahkan melumpuhkan Iran selama ini.

Melansir dari AP, Rabu 20 Juli 2022, sekutu NATO telah memperkuat kehadiran militer mereka di Eropa Timur dan memasok Ukraina senjata untuk membantu melawan serangan Rusia.

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Presiden Putin, Presiden Erdogan dan Presiden Raisi dalam pertemuan trilateral

Photo :
  • Sergei Savostyanov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP

“Jika jalan akan terbuka untuk NATO tidak akan mengenal batas apa pun,” kata Khamenei kepada Putin saat mereka bertemu.

Punya Kekuatan Perang Nabi Muhammad, Ini Rudal Iran yang Bikin Israel Ciut

Jika Moskow tidak bertindak lebih dulu tambahnya, aliansi Barat akan mengobarkan perang untuk mengembalikan Semenanjung Krimea yang direbut Rusia dari Ukraina pada 2014.

Putin dalam kesempatan itu berunding dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dalam pertemuan trilateral. Mereka membahas konflik di Suriah. Putin juga melakukan perjalanan ke luar negeri itu untuk membahas proposal yang didukung PBB untuk melanjutkan ekspor gandum Ukraina untuk meringankan krisis pangan global.

Turki yang merupakan anggota NATO telah berhadapan dengan Rusia dalam konflik berdarah di Suriah dan Libya. Turki bahkan telah menjual drone mematikan yang digunakan pasukan Ukraina untuk menyerang pasukan Rusia. Namun pihak Ankara belum menjatuhkan sanksi terhadap Kremlin bahkan menjadikannya mitra.

Presiden Vladimir Putin ketika tiba di Teheran, Iran, 19 Juli 2022

Photo :
  • Konstantin Zavragin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP

Bergulat dengan inflasi yang tak terkendali dan mata uang yang terdepresiasi dengan cepat, Turki juga diketahu mau tak mau bergantung pada pasar Rusia.

Erdogan dalam pertemuan tersebut membuat Putin menunggu hampir satu menit sebelum memasuki ruangan untuk melakukan pembicaraan dan kemudian memuji pendekatan yang sangat positif dengan Rusia selama pembicaraan tentang gandum minggu lalu di Istanbul.

Erdogan menyuarakan harapan kesepakatan akan dibuat dan hasil yang akan muncul akan berdampak positif pada seluruh dunia.

Berbicara kepada Erdogan saat pertemuan mereka dimulai, Putin mengucapkan terima kasih atas mediasinya untuk membantu memajukan kesepakatan ekspor gandum Ukraina.

“Belum semua masalah terselesaikan, tapi bagus ada beberapa kemajuan,” kata Putin.

Dia kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow akan menerima kesepakatan untuk memfasilitasi pengiriman biji-bijian Ukraina jika Barat mencabut pembatasan ekspor biji-bijian Rusia.

"Kami telah mencapai kesepakatan awal tentang itu dengan organisasi internasional, yang telah bekerja keras untuk mengubah semuanya menjadi satu paket," kata Putin lagi.

"Mari kita lihat bagaimana semuanya berkembang dalam waktu terdekat," lanjutnya.

Dia juga mencatat bahwa Amerika Serikat (AS) telah secara efektif mencabut pembatasan pasokan pupuk Rusia ke pasar global.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berada di KTT NATO di Spanyol

Photo :
  • AP Photo/Manu Fernandez

Pejabat PBB, Rusia, Ukraina dan Turki telah diketahui mencapai kesepakatan tentatif pada beberapa aspek kesepakatan untuk memastikan ekspor 22 juta ton biji-bijian yang sangat dibutuhkan dan produk pertanian lainnya yang terperangkap di pelabuhan Laut Hitam Ukraina oleh pertempuran akan bisa disalurkan.

Kesepakatan akan menandai langkah besar untuk mengurangi krisis pangan yang telah membuat harga komoditas penting seperti gandum dan barley melonjak di pasar dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya