- Twitter @Forbes
VIVA Dunia – Perang Vladimir Putin di Ukraina, biaya sanksi di seluruh elit Rusia dan rubel yang melemah berdampak pada kekayaan miliarder Rusia. Ada 83 orang Rusia dalam daftar Miliarder Dunia tahun 2022 versi Forbes, turun dari 117 tahun lalu. Miliarder Rusia yang tersisa bernilai kolektif $ 320 miliar (Rp4,7 T) – $ 263 miliar (Rp3,9 T) yang menggiurkan kurang dari setahun yang lalu. Dikutip dari Forbes, berikut adalah enam orang Rusia paling terkenal yang kekayaannya anjlok.
1. Vladimir Lisin
Vladimir Lisin
- www.smh.com.au
2022 Bersih: $18,4 miliar atau sekitar Rp273, 8 M (TURUN $7,8 miliar)
Lisin adalah orang terkaya Rusia, tetapi dia turun $7,8 miliar, atau 30%, dari tahun lalu. Grup NLMK miliknya adalah salah satu produsen baja terbesar di Rusia. Salah satu miliarder pertama yang secara terbuka mengkritik perang, dalam sebuah surat kepada staf, yang kemudian diterbitkan di LinkedIn pada bulan Maret, dia mengatakan "nyawa yang hilang" di Ukraina adalah "tragedi besar yang tidak mungkin dibenarkan." Tidak seperti banyak oligarki Rusia lainnya, Lisin belum mendapat sanksi secara pribadi.
2. Roman Abramovich
2022 Bersih: $6,9 miliar atau sekitar Rp102,7 M (TURUN $7,6 miliar )
Meskipun pemilik Chelsea menghasilkan miliaran dolar pertamanya selama era kewirausahaan pasca-Soviet Presiden Boris Yeltsin, Abramovich hari ini adalah wajah yang paling dikenal dari sanksi yang diprovokasi Putin baru-baru ini. Oligarki mungkin diracuni saat memfasilitasi pembicaraan damai awal antara Rusia dan Ukraina.
Setidaknya empat asetnya, termasuk jet Gulfstream G650, sebuah rumah mewah dengan 15 kamar tidur di London senilai $140 juta dan tim sepak bola Chelsea yang dicintainya, telah dibekukan oleh pemerintah Barat. Bahkan, dia didorong untuk menjual Chelsea karena sanksi.
Pada saat dia mengumumkan akan mendirikan yayasan amal dan pemerintah Inggris dilaporkan telah menjelaskan bahwa itu hanya akan menyetujui penjualan jika Abramovich pergi tanpa mengantongi sepeser pun. Dia juga memiliki saham di dua raksasa komoditas Rusia - Evraz dan Norilsk Nickel, yang telah kehilangan nilai miliaran. Sementara itu, dua yacht miliknya, senilai $900 juta, berada di luar jangkauan di Turki.
3. Vladimir Potanin
Vladimir Potanin
- wikidpedia
2022 Bersih: $17,3 miliar atau sekitar Rp257,5 M (TURUN $9,7 miliar)
Potanin sekarang adalah orang terkaya kedua di Rusia, tetapi dia telah kehilangan hampir $10 miliar dari perkiraan kekayaannya sejak tahun lalu. Salah satu oligarki lain yang selamat dari transisi dari Yeltsin ke Putin, 35% saham Potanin di perusahaan pertambangan nikel dan paladium Norilsk Nickel dihancurkan setelah invasi Ukraina oleh pasukan Rusia, meskipun saham telah pulih dalam beberapa minggu sejak itu.
4. Alexey Mordashov
2022 Bersih: $13,2 miliar atau sekitar Rp196,5 M (TURUN $15,9 miliar)
Mantan orang terkaya Rusia telah kehilangan lebih dari setengah perkiraan kekayaan bersihnya sejak tahun lalu. Mordashov diberi sanksi oleh UE pada Februari karena "hubungannya dengan pembuat keputusan Rusia." Mordashov adalah pemegang saham mayoritas di perusahaan baja Severstal, dan TUI Group, salah satu perusahaan perjalanan dan pariwisata terbesar di dunia.
5. Vagit Alekperov
2022 BERSIH: $10,5 miliar atau sekitar Ro156,3 M (TURUN $14,4 miliar)
Alekperov memiliki saham di raksasa minyak Lukoil, salah satu perusahaan terbesar di Rusia setelah perusahaan negara Sberbank dan Rosneft. Perusahaan memutuskan hubungan dengan raksasa lain di Rusia dengan mengungkapkan, "keprihatinan terdalam tentang peristiwa tragis di Ukraina," dan, "empati yang tulus untuk semua korban, yang terkena dampak tragedi ini." Alekperov, yang pernah menjadi pekerja rig minyak, telah kehilangan lebih dari setengah kekayaannya sejak tahun lalu.
6. Suleiman Kerimov & keluarga
2022 Bersih: $4,4 miliar atau sekitar Rp65,5 M (TURUN $11,4 miliar)
Taipan emas Suleiman Kerimov adalah anggota majelis tinggi parlemen Rusia, kekayaannya berasal dari produsen emas Polyus. Kerimov pertama kali dikenai sanksi oleh AS pada 2018 karena dugaan pencucian uang terkait pembelian vila di Prancis; Uni Eropa memberinya sanksi pada 15 Maret 2022.
