Ini Badai Ekonomi yang akan Terjadi Jika China-Taiwan Berperang

Personel Angkatan Laut Taiwan berlatih pengamanan laut
Sumber :
  • Shioro Lee/Taiwan Presidential Office via AP)

VIVA Dunia –  Ketua Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) Mark Liu yang merupakan pengusaha teras negara itu mengatakan bahwa Jika China menginvasi Taiwan maka tidak akan ada pemenang dan semua oakan kalah. Menurut dia duania harus mengambil pelajaran dari perang Rusia-Ukraina yang tidak baik untuk kedua pihak.

Pernyataan Liu tersebut muncul pada saat ketegangan lintas selat yang meningkat di tengah kemungkinan kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan.

"Orang-orang di Taiwan telah mendapatkan sistem demokrasi mereka dan mereka ingin memilih jalan hidup mereka,” kata Liu dikutip dari Taipei Times, Selasa, 2 Agustus 2022. 

“Memang, pasokan chip adalah bisnis penting di Taiwan tapi seandainya ada perang di Taiwan, mungkin chip bukanlah hal terpenting yang harus kita khawatirkan karena invasi ini adalah penghancuran tatanan berbasis aturan dunia. Lanskap geopolitik akan benar-benar berubah," katanya.

Liu juga mengungkapkan bahwa perang Rusia-Ukraina tidak baik untuk kedua belah pihak dan itu adalah skenario yang akan menimbulkan kekalahan baik bagi dunia Barat, Rusia dan Ukraina.

Orang-orang karena itu harus mengambil pelajaran dari perang di Ukraina dan melihat Taiwan sekaligus menghindari perang melainkan bersama-sama memastikan mesin ekonomi dunia terus berdengung, katanya.

Saat ditanya mengenai seperti apa Taiwan di masa depan, Liu mengatakan bahwa dia berharap Taiwan tidak didiskriminasi karena dekat dengan China.

"Tidak peduli hubungan anda dengan China, Taiwan adalah Taiwan,” ujarnya. 

Houthi Tuding Arab Saudi hingga Rusia, China dan Iran Mulai Satukan Kekuatan

“Kami ingin melepaskan inovasi untuk dunia ke masa depan terus menerus dan tidak takut karena kami memiliki beberapa perselisihan dengan tetangga kami.”

Liu mengatakan bahwa China menyumbang sekitar 10 persen dari bisnis TSMC dan hanya memasok pasar konsumen daripada pasar militer atau lainnya.

Jegal Ford Ranger dan Toyota Hilux, BYD Ikut Persiapkan Pikap Listrik Berbasis Hybrid

“Jika mereka (China) membutuhkan kita, itu bukan hal yang buruk,” katanya.

Namun dia memperingatkan bahwa invasi militer oleh China akan membuat pabrik TSMC tidak dapat beroperasi dan juga akan merugikan China.

China Dilanda Banjir Bandang, 4 Orang Tewas dan 10 Hilang

“Karena gangguan kami akan menciptakan gejolak ekonomi yang hebat di China, tiba-tiba pasokan komponen paling canggih mereka menghilang. Ini adalah gangguan, saya harus mengatakannya, jadi orang akan berpikir dua kali tentang ini," kata Liu. 

“Tidak ada yang bisa mengendalikan TSMC dengan paksa karena ini adalah fasilitas manufaktur canggih yang bergantung pada koneksi real-time dengan dunia luar seperti Eropa, AS, dan Jepang untuk bahan kimia, dan perangkat lunak teknik," lanjutnya.

Sementara Menteri Urusan Ekonomi Taiwan Wang Mei-hua kemarin mengatakan kepada wartawan bahwa dia membenarkan komentar Liu. Menurut dia jika China menyerang maka semikonduktor Taiwan tidak akan tersedia bagi dunia dan hal itu akan menyebabkan masalah ekonomi yang serius.

“Itulah mengapa kami mengatakan jika sesuatu terjadi pada Taiwan, dunia akan menanggung akibatnya,” kata Wang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya