10 Fakta Pauline Hanson, Sosok Senator Australia yang Hina Bali

Pauline Hanson
Sumber :

VIVA Nasional – Baru-baru ini senator asal Australia bernama Pauline Hanson berhasil membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno marah hingga angkat bicara.  Pasalnya, sosok politikus yang dikenal kontroversial itu baru saja membuat sebuah pernyataan yang telah menyudutkan Bali.

Kakorlantas Polri Lepas 2.446 Personel Pengamanan KTT WWF di Bali Hari Ini

Di mana, pemilik nama lengkap Pauline Hanson tersebut, menganggap jika Bali merupakan daerah yang penuh dengan kotoran sapi. Dirinya juga  menyinggung Bali lantaran, adanya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam pidatonya saat itu.

Pauline Hanson

Photo :
6 Destinasi Menakjubkan di Bali yang Bakal Dikunjungi Delegasi World Water Forum

Dianggap kurang layak membuat pernyataan tersebut, Sandiaga Uno pun menilai jika pidato yang disampaikan oleh Hanson itu merupakan sebuah hinaan.

Yang membuat Sandiaga Uno hingga angkat bicara, lantaran sosok senator asal Australia itu begitu menggebu-gebu dalam membuat pernyataan jika Bali penuh kotoran sapi yang bertebaran di mana-mana.

Inisiatif untuk Menekan Dampak Pemanasan Global Terus Dilakukan

"Bali berbeda dengan negara lain, karena sapi bebas berjalan di mana-mana, kotoran sapi bertebaran, dan orang berjalan di atasnya, dan terbawa di pakaiannya, dan orang itu kembali ke negara ini [Australia]," katanya dalam unggahan video pada akun Instagram pribadi milik @senatorpaulinehanson, Jumat 5 Agustus 2022.

Tidak hanya itu, politikus sayap kanan itu pun menilai jika adanya penyebaran PMK merupakan ancaman serius bagi keamanan hayati Australia.

Dengan adanya pertanyaan yang kontroversi tersebut, membuat banyak orang dibuat penasaran dengan sosoknya.  Lantas, siapakah sebenarnya Pauline Hanson yang telah berhasil menyudutkan Bali? 

Daripada penasaran simak fakta-fakta senator Australia yang berhasil hina Bali berikut ini:

Pauline Hanson

Photo :

Sosok Politikus Australia yang Dikenal Kontroversi

Pauline Hanson merupakan sosok politikus Australia yang dikenal dengan pandangannya yang sangat kontroversial tentang imigrasi dan ras. Wanita kelahiran  27 Mei 1954 di Brisbane, Queensland, Australia dinilai memiliki sikap rasis pada masyarakat, khususnya warga Muslim di Queensland.

Dirinya juga dikenal sebagai sosok politikus sayap kanan dengan pandangan populis radikal, selain itu sikapnya kerap disamakan oleh sosok Presiden asal Amerika Serikat yakni Donald Trump.

Kehidupan Pribadi Pauline Hanson

Pauline Hanson menikah dua kali dan keduanya berakhir dengan perceraian. Dia kabur dari rumah pada usia 15 tahun dan menikah dengan Walter Zagorski. Mereka memiliki dua anak laki-laki, Tony dan Steven. Pernikahan ini berakhir ketika dia berusia 21 tahun.

Pernikahan keduanya adalah dengan seorang pedagang bernama Mark Hanson. Mereka memiliki dua anak, Adam dan Lee. Pernikahan ini pun berakhir dengan perceraian.

Dia dan sesama politisi David Ettridge mendapati diri mereka berada di tengah-tengah penyelidikan kriminal yang serius atas dasar kecurangan pemilu pada tahun 2003. Mereka dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dengan keamanan maksimum. Namun, mereka dibebaskan setelah 11 minggu.

Hanson Pernah Mengejutkan Negara pada Pidatonya

Hanson mengejutkan negara itu pada bulan September 1996 dengan pidato perdananya di Parlemen. Di mana,  dia pernah menyalahkan imigran Aborigin dan Asia serta kebijakan publik mengenai mereka untuk banyak masalah negara, terutama tingkat penganggurannya yang tinggi. 

Dia juga pernah menyatakan bahwa Australia dalam bahaya dikuasai oleh orang Asia yang, katanya, mengambil pekerjaan yang dibutuhkan oleh warga negara Australia dan tidak berusaha untuk berasimilasi dengan masyarakat Australia dan menyerukan penghentian sementara imigrasi Asia. 

Dia juga menuntut agar bantuan asing dihapuskan dan uang itu digunakan untuk menciptakan lapangan kerja di Australia. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno di Bali.

Photo :
  • VIVA/Ni Putu Putri Muliantari (Bali)

Hanson Pernah Gagal Menyalonkan Diri di Kursi Legislatif

Pada pemilihan negara bagian Queensland bulan Maret 2009, Hanson kembali mencalonkan diri untuk kursi di legislatif sebagai independen tetapi dikalahkan. 

Setelah tinggal sebentar di Inggris, ia kembali ke politik Australia tetapi tidak berhasil dalam upayanya tahun 2011 untuk mendapatkan kursi di New South Walesbadan legislatif.

 Dia kembali ke One Nation pada tahun 2014 dan terpilih sebagai pemimpin partai. Partai tersebut berganti nama menjadi One Nation milik Pauline Hanson pada Juli 2015. Pada pemilihan federal Juli 2016, di tengah lonjakan popularitas nasional untuk partai-partai kecil, Hanson memenangkan salah satu kursi Queensland di Senat Australia.

Lahir dari Keluarga Kurang Mampu

Melansir dari thefamouspeople.com, Hanson lahir dari keluarga miskin. Pauline memiliki masa kecil yang sulit dan dia sering kabur dari rumah untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Gaya hidup ini membuatnya menjadi ibu dari dua anak dan bercerai pada usia 21 tahun. Kemudian dia menetap di Ipswich dan menjalankan toko ikan dan keripik selama beberapa tahun sebelum mengalihkan fokusnya ke politik.

Masa Kecil Pauline Hanson

Dia putus sekolah ketika dia berusia 15 tahun dan juga meninggalkan rumahnya untuk bekerja di berbagai pekerjaan administrasi dan pelayanan yang tidak terampil. Pada tahun 1978, ia memulai bisnis pipa ledeng dan atap dan akhirnya membuka toko ikan dan keripik di Ipswich pada tahun 1987.

Pernah Menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Berdasarkan situs resmi pemerintah Australia, Hanson juga kabarnya sempat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Australia untuk Oxley, Queensland di tahun 1996. Selain itu, Hanson juga sempat terpilih sebagai Senat untuk Queensland pada tahun 2016, dan terpilih kembali pada tahun 2022.

Pernah Punya Toko

Pauline Hanson yang diketahui sudah memiliki empat orang anak tersebut, ternyata memiliki pengalaman yang mengejutkan dalam hidupnya. Di mana, sebelum dirinya terjun ke dunia politik, Hanson sempat membuka toko makanan fish and chip yang kemudian tutup pada awal tahun 1997.

Pernyataannya Soal Bali Viral di Media Sosial

Pauline Hanson

Photo :

Akibat pernyataan yang dibuatnya terkait soal Bali hingga menyebutkan pulau yang terkenal indah tersebut hingga tersebar di berbagai media sosial. Kritikannya yang berhasil menyudutkan Bali telah berhasil menyita seluruh warganet di dunia maya.

Dalam video yang sudah tersebar luas di media sosial, Hanson mengatakan, jika Bali berbeda dengan negara lain karena sapi bebas berjalan dimana-mana, kotoran sapi bertebaran dan orang berjalan di atasnya.

Tidak sampai di situ, dirinya juga menegaskan bahwa jika kondisi Bali seperti itu terus-menerus, maka turis  akan kembali ke Australia.

"Dan terbawa di pakaiannya dan orang itu kembali ke negara ini," katanya.

Pernyataan Pauline Hanson Dipatahkan oleh Warga Australia

Melihat unggahan akun Instagram milik Sandiaga Uno, dirinya membagikan sebuah video seorang warga Australia  bernama Damian Hoo yang mematahkan argumen Pauline Hanson. 

Damian membuktikan jika kondisi Bali yang dikatakan oleh Hanson tidak seperti penilaiannya. Damian berjalan dan bertanya ke warga setempat, “Sapi dimana?” kemudian ia diarahkan ke kandang sapi.

Warga Australia itu pun memberikan gambaran pada Hanson hingga dirinya mencari kotoran sapi. Damian mematahkan argumen Pauline Hanson dengan menunjukkan, bahwa sapi dikandang dan kotoran sapi sesuai pada tempatnya, tidak bertebaran ke mana-mana seperti yang dikatakan oleh Pauline Hanson.

 "Oke, aku akan pulang, woohoo," tutupnya.

Kritik Pauline Hanson Membuat Sandiaga Uno Buka Suara

Video yang baru-baru ini viral hingga beredar di media sosial ini akhirnya diunggah ulang oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sadiaga Uno. Pada unggahannya tersebut, jika senator Australia yang telah hina Bali itu tidak berdasarkan fakta yang ada.

“Apa yang disampaikan seorang senator Australia @senatorpaulinehanson ini tidak berdasar pada fakta. Secara tegas dan lugas saya sampaikan untuk jangan pernah menghina Bali, ikon dan jantung pariwisatanya Indonesia."

"Saya ingin berterima kasih kepada Mr. Damian Hoo (@hoointheworld) seorang warga negara Australia yang langsung mematahkan statement Senator tersebut. Bali kini sudah bangkit dan lapangan kerja sudah kembali tercipta. Jangan ganggu ketenangan, apalagi kepulihan ekonomi kami dengan ucapan yang tidak benar,"

"Oiya, fyi.. Bali bukanlah negara.. pasti dulunya bukan anak IPS. Lain kali dicek dulu ya di mbah google. Matur suksma.. #itstimeforbali.” tulis Sandiaga Uno dengan tegas dalam akun Instagram pribadinya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya