Hong Kong Memotong Karantina Menjadi 3 hari karena Citra Merosot

Shanghai Street Hong Kong
Sumber :
  • alamy.com

VIVA Dunia – Hong Kong akan mengurangi karantina hotel dari tujuh hari menjadi tiga hari, karena pergerakan bisnis dan penduduk di pusat keuangan internasional semakin frustrasi akibat pemberlakuan pembatasan kesehatan paling ketat di dunia.

Harap Tak Aji Mumpung, PHRI Batasi Kenaikan Harga Hotel di Yogyakarta

Di bawah langkah-langkah yang dilonggarkan, para pelancong akan diminta untuk dikarantina selama tiga hari di hotel, bukan tujuh hari, setelah itu mereka akan dilanjutkan dengan pengawasan medis di rumah selama empat hari.

Selama periode pengawasan tersebut dikutip dari Aljazeera, pelancong tidak akan diizinkan memasuki tempat-tempat seperti bar dan restoran, yang telah diwajibkan untuk mengadopsi protokol kesehatan yang serupa dengan yang digunakan di daratan Tiongkok.

Libur Lebaran 2024, Tingkat Reservasi Hotel di Yogyakarta Nyaris 100 Persen

Seorang perempuan yang akan melakukan perjalanan menggunakan masker di Hong Kong

Photo :
  • ANTARA/REUTERS/Lam Yik/aa.

Langkah-langkah yang dilonggarkan akan berlaku mulai Jumat, 12 Agustus 2022.

Mau Traveling ke Negara Asean? Ada Promo Terbang Gratis Sepuasnya Hingga Diskon Hotel

Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee, mengatakan pemerintah ingin mengurangi dampak karantina terhadap ekonomi dan industri perjalanan.

“Kita perlu menyeimbangkan antara mata pencaharian masyarakat dan daya saing Hong Kong untuk memberikan momentum maksimal dan vitalitas ekonomi kepada masyarakat,” kata Lee dalam konferensi pers, Senin, 8 Agustus 2022.

Rumah sakit berhantu di hongkong

Photo :
  • U-Report

Lama dicap sebagai "Kota Dunia Asia", Hong Kong telah berubah menjadi salah satu kota metropolitan paling terisolasi di dunia setelah dua setengah tahun menerapkan kontrol perbatasan yang ketat dan dirancang untuk menyelaraskan dengan daratan Cina.

Kebijakan pandemi, bersama dengan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat yang telah sangat membatasi hak dan kebebasan di bekas jajahan Inggris ini, telah mendorong eksodus penduduk dan protes di wilayah semi-otonom China ini.

Lebih dari 120.000 orang pergi pada tahun 2020 dan 2021, dengan puluhan ribu lagi diperkirakan akan mengikuti tahun ini.

Hong Kong Ocean Park Marriott Hotel.

Photo :
  • Dok. Ocean Park Hong Kong

Meskipun seluruh dunia sudah bertransisi untuk hidup dengan virus, pemerintah Hong Kong belum menetapkan kontrol perbatasan.

Gary Ng, seorang ekonom senior di Natixis di Hong Kong, mengatakan bahwa meskipun positif, relaksasi karantina masih membuat kota ini tertinggal dari negara-negara lain di dunia.

“Skenario optimisnya adalah pelancong Hong Kong dapat mencapai 8 persen dari tingkat pra-pandemi pada tahun 2022, tetapi itu tidak cukup,” kata Ng kepada Al Jazeera.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya