- AP Photo/Libya TV, via APTN
VIVAnews - "Holland! Holland!" Dengan suara lirih, bocah berusia 10 tahun itu tampak ingin memberitahu petugas penyelamat bahwa dia berasal dari Belanda. Dia merupakan satu-satunya korban selamat atas kecelakaan pesawat terbang yang menewaskan 103 penumpang dan awak di Bandara Tripoli, Libya, Rabu 12 Mei 2010.
Pesawat Airbus A330 milik maskapai Afriqiyah itu terbang dari Johannesburg (Afrika Selatan) menuju Tripoli. Namun saat mendarat, pesawat dengan nomor penerbangan 8U771 itu mengalami kecelakaan.
Peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 6 pagi waktu setempat. Aparat berwenang masih menyelidiki bagaimana pesawat itu bisa celaka dan hancur lebur ketika menjalani proses pendaratan.
Tim petugas sudah pasrah bahwa semua yang ada di dalam pesawat itu tampaknya tidak lagi bernyawa. Namun, mereka akhirnya menemukan seorang bocah laki-laki yang masih hidup. Untuk sementara, identitas bocah malang itu tidak segera diungkapkan.
Namun, banyak yang bersukacita atas kabar masih ada penumpang yang selamat dari kecelakaan itu. Salah satunya Ketua Parlemen Eropa, Jerzy Buzek. "Ini sungguh keajaiban," kata Buzek.
Stasiun televisi Libya TV menayangkan bocah itu kini terbaring lemah di ranjang sebuah rumah sakit di Tripoli. Kepalanya terbalut perban dan matanya bengkak. Dia pun bernafas tersengal-sengal di tengah bunyi mesin bantu pernafasan. Tim dokter optimistis bahwa bocah itu selamat dari maut kendati saat ini dia menderita patah tulang di kedua kaki.
Pihak maskapai dan otoritas di Libya, bekerjasama dengan perwakilan Belanda, kini sedang mengidentifikasi dengan siapa bocah itu menumpang pesawat Afriqiyah dan apakah ada kerabat yang bisa dihubungi di Belanda. (Associated Press)