Pembunuhan 4 Pria Muslim di New Mexico Diduga Bermotif Anti-Syiah

Foto Muhammad Syed tersangka pembunuh 4 pria Muslim dirilis Polisi Albuquerque
Sumber :
  • Albuquerque Police Department via AP

VIVA Dunia – Departemen Kepolisian Albuquerque, Nex Mexico, Amerika Serikat (AS) telah menangkap tersangka penyerang dan pembunuhan dua pria Muslim di New Mexico. Tersangka pembunuhan tersebut diidentifikasi sebagai Muhammad Syed yang berusia 51 tahun.

Terungkap, Pria yang Ngajak YouTuber Korea ke Hotel Ternyata Pejabat Kemenhub

Polisi telah mengumumkan penangkapan Syed pada Selasa, 9 Agustus 2022 setelah pembunuhan itu dikecam oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan memicu alarm darurat di antara komunitas Muslim dalam seminggu terakhir.

Tiga pria Muslim dari masjid yang sama yang berusia antara 25 dan 41 telah ditembak mati di daerah Albuquerque selama sebulan terakhir. Seorang pria Muslim lainnya juga tewas pada November 2021 lalu dalam kasus yang diyakini polisi terkait dengan penembakan baru-baru ini.

Pemimpin Muslim Berpengaruh di Dunia Sebut Islamofobia Berawal dari Kesalahpahaman

Wakil Kepala Polisi Albuquerque Cecily Barker menyampaikan progres penyidikan

Photo :
  • Adolphe Pierre-Louis/Albuquerque Journal via AP

Polisi berencana untuk mendakwa Syed dalam dua pembunuhan itu. Diketahui Syed membunuh Aftab Hussein (41) dan Muhammad Afzaal Hussain (27) yang masing-masing terbunuh pada 26 Juli dan 1 Agustus 2022. Kedua pria itu berasal dari Pakistan.

Sadis! Ibu Rumah Tangga di Garut Tewas Dibunuh, Anak Korban Luka Berat dan Motornya Dicuri

Kepala Polisi Albuquerque Harold Medina mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers pada hari Selasa bahwa otoritas penegak hukum bekerja dengan jaksa untuk mendakwa Syed dengan dua pembunuhan lainnya.

Sementara Nayeem Hussain (25) dari Pakistan yang tewas pada Jumat malam, 5 Agustus 2022.

Ketua Komunitas Islam Nex Mexico Ahmad Assed bicara soal pembunuhan pria Muslim

Photo :
  • Adolphe Pierre-Louis/The Albuquerque Journal via AP

Kemudian Syed juga diketahui membunuh Mohammad Ahmadi (62) yakni penduduk asli Afghanistan yang merupakan korban pertama yang diketahui tewas pada 7 November 2021.

Pihak berwenang mengatakan bahwa tersangka pembunuh menargetkan para korban karena dia marah atas putrinya yang menikahi seorang Muslim Syiah. Keempat pria yang terbunuh itu adalah Muslim Syiah.

Pejabat polisi pada hari Selasa mengatakan mereka masih menyelidiki motifnya tetapi tidak mengesampingkan tuduhan kejahatan rasial terhadap tersangka.

Sementara itu, Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) menyambut baik penangkapan itu dan mengutuk kebencian anti-Syiah yang mungkin telah memotivasi pembunuhan.

“Meskipun kami menunggu untuk mempelajari lebih lanjut tentang kejahatan ini, kami terganggu oleh indikasi awal bahwa tersangka pembunuh mungkin menargetkan anggota komunitas Syiah tertentu,” kata Direktur Eksekutif CAIR Nihad Awad dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera, Rabu, 10 Agustus 2022.

“Jika ini benar, itu sama sekali tidak dapat diterima, dan kami mendorong penegak hukum untuk mengajukan tuntutan kejahatan kebencian yang sesuai terhadap tersangka.”

Aktivis Muslim-Amerika lainnya juga mendesak persatuan setelah penangkapan Syed.

Debbie Almontaser yang merupakan seorang advokat Muslim terkemuka AS juga menolak sektarianisme yang mungkin memotivasi tersangka untuk membunuh.

“Tidak ada toleransi untuk kekerasan sektarian terhadap Muslim Syiah. Kejahatan ini membuat komunitas kami merasa seperti sedang diserang,” katanya.

Pada hari Minggu, 7 Agustus 2022, polisi setempat merilis foto sebuah mobil yang mereka gambarkan sebagai kendaraan yang menarik dalam penembakan 4 pria Muslim. Mereka juga meminta informasi dari masyarakat tentang hal itu. 

Penegakan hukum setempat telah menetapkan hadiah US$20.000 atau setara dengan Rp297,5 juta untuk informasi yang mengarah ke penyerang.

Organisasi dan aktivis Muslim-Amerika telah menyerukan untuk menggunakan sumber daya federal dan lokal untuk menangkap penyerang, dengan CAIR mendesak Gedung Putih pekan lalu untuk mengambil peran langsung dalam menanggapi penembakan ini.

Pada hari Minggu, Biden juga mengatakan bahwa dia marah dan sedih dengan pembunuhan yang mengerikan. Dia menekankan bahwa pemerintahannya berdiri kuat dengan komunitas Muslim. Wakil Presiden Kamala Harris juga mengecam pembunuhan tersebut.

Pada hari Selasa, Gubernur New Mexico Michelle Lujan Grisham memuji aparat penegak hukum karena bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk menemukan dan menangkap tersangka.

“Ini adalah jenis pekerjaan kolaborasi  yang menghasilkan hasil nyata. Ini adalah penegakan hukum dan semua mitra yang terbaik,” kata Grisham,

Gubernur juga berterima kasih kepada publik karena menurutnya tanpa informasi dari masyarakat maka pihak kepolisian dan pemerintah tidak akan berhasil menangkap pelaku.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya