Rusia Serang Wilayah Tengah Ukraina dan Bentuk Pasukan Darat Baru

Pejuang di lokasi serangan tentara Rusia di Ukraina
Sumber :
  • State Emergency Service of Ukraine/HO via Reuters/hp/djo

VIVA Dunia – Serangan Rusia menewaskan sedikitnya 13 orang di wilayah Dnipropetrovsk tengah Ukraina semalam, kata gubernur Valentyn Reznychenko pada Rabu, 10 Agustus 2022. Sedangkan Inggris mengatakan Rusia tengah membentuk pasukan darat baru untuk membantu perangnya di Ukraina.

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

Reznychenko mengatakan lebih dari 20 bangunan rusak di Marganets, sebuah kota di seberang sungai Dnipro dari pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhya yang dikuasai Rusia, di mana ada laporan lain soal terjadinya penembakan. Serangan itu merusak kabel listrik, menyebabkan beberapa ribu orang tanpa listrik, kata Reznychenko. 

Serangan tersebut juga merusak sebuah asrama, dua sekolah, sebuah gedung konser, gedung dewan utama dan pangkalan administrasi lainnya, tambahnya.

Kemungkinan yang Bakal Terjadi Kalau Indonesia tak Dijajah

VIVA Militer: Pasukan Korps Infanteri Angkatan Laut (Marinir) Ukraina

Photo :
  • npr.org

Melansir dari The Straits Times, Rabu, 10 Agustus 2022, Inggris mengatakan Rusia hampir pasti membentuk pasukan darat baru yang besar untuk mendukung perangnya. Pasukan baru Rusia yang baru disebut Korps Angkatan Darat ke-3, berbasis di kota Mulino, di sebelah timur ibu kota Rusia, Moskow, kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam buletin intelijen harian.

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

Kementerian Inggris mengungkapkan para komandan Rusia menghadapi prioritas operasional yang bersaing untuk memperkuat serangan mereka di wilayah Donbas di timur, serta memperkuat pertahanan terhadap serangan balik Ukraina di selatan.

Setelah gagal merebut ibu kota Ukraina, Kiev di awal perang, pasukan Rusia telah fokus ke timur dan selatan, di mana separatis pro-Moskow telah menguasai wilayah itu sejak Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014.

Serangan di pangkalan udara Rusia

Sebelumnya, sebuah ledakan kuat terjadi di pangkalan udara Rusia di Krimea, wilayah yang dicaplok Rusia dari Ukraina pada 2014. Saksi mata mengatakan mereka telah mendengar setidaknya 12 ledakan sekitar Selasa 9 Agustus 2022 pukul 15.20 waktu setempat, dari pangkalan udara Saky dekat Novofedorivka di pantai barat semenanjung itu.

Ilustrasi ledakan.

Photo :

Kementerian Pertahanan Rusia bersikukuh bahwa peledakan beberapa gudang amunisi penerbangan telah menyebabkan serangkaian ledakan. Rusia mengatakan tidak ada yang terluka. Dikatakan juga tidak ada serangan dan tidak ada peralatan penerbangan yang rusak.

Saat ditanya apakah Ukraina bertanggung jawab atas ledakan itu, ajudan presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan kepada saluran televisi online Dozhd bahwa tentu saja Ukraina tidak akan bertanggung jawab.

Moskow dapat saja menuduh Kiev melanggar garis merah jika Ukraina mengakui telah menyerang wilayah yang dianggap Rusia miliknya.

Podolyak, yang merupakan penasihat Presiden Volodymyr Zelensky, mengatakan ledakan itu bisa jadi karena ketidakmampuan Rusia atau serangan partisan. “Orang-orang yang hidup di bawah pendudukan memahami bahwa pendudukan akan segera berakhir,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya