Rusia Tuding Ukraina Lakukan Terorisme Nuklir

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, Ukraina.
Sumber :
  • Russian Defense Ministry Press Service via AP.

VIVA Dunia – Rusia menuduh Kiev melakukan "terorisme nuklir" dan mengklaim bahwa penembakan yang dilakukan Ukraina di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, dapat menyebabkan bencana yang lebih buruk daripada kecelakaan Chernobyl 1986 yang mengerikan. 

Di Forum Parlemen MIKTA, Puan Ingatkan Krisis di Gaza Berdampak pada Stabilitas Global

Zaporizhzhia adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa yang memproduksi sekitar 20 persen listrik Ukraina. Fasilitas strategis itu direbut oleh Rusia pada Maret lalu, setelah Moskow melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Pada Rabu 10 Agustus 2022, G7 dan Uni Eropa menyuarakan keprihatinan atas ancaman yang ditimbulkan oleh kepemilikan Rusia atas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia. Kedua blok tersebut mendesak Moskow untuk menyerahkan fasilitas nuklir negara yang dilanda perang kepada Pemerintah  Kiev.

Rusia Ngamuk dan Ancam Serang Instalasi Militer Inggris, Apa Sebabnya?

VIVA Militer: Ledakan akibat serangan rudal Rusia di Zaporizhzhia, Ukraina

Photo :
  • marca.com

Semua kegiatan militer diminta berhenti

Nyolong, Sersan Gordon Black Diringkus Polisi Rusia

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mendesak agar semua kegiatan militer segera dihentikan di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina selatan. Desakan itu disampaikan ketika Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas serangan artileri di fasilitas nuklir terbesar di Eropa tersebut.

"Saya menyerukan semua kegiatan militer di sekitar pembangkit untuk segera dihentikan dan tidak menargetkan fasilitas atau sekitarnya," kata Guterres dalam sebuah pernyataan pada Kamis (11/8).

Dia menyatakan keprihatinan mendalam tentang situasi yang sedang berlangsung di dalam dan di sekitar PLTN tersebut, dan memohon agar semua pasukan dan peralatan militer yang ditempatkan di sana untuk ditarik mundur.

"Sayangnya, alih-alih deeskalasi, selama beberapa hari terakhir ada laporan bahwa insiden terus terjadi yang sangat mengkhawatirkan, yang jika terus berlanjut, dapat menyebabkan bencana," ujar dia.

Sekjen PBB, Antonio Guterres

Photo :
  • ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Afriadi Hikmal


Guterres juga menekankan perlunya mencegah pengerahan tambahan pasukan dan peralatan militer ke fasilitas tersebut. Seruan itu muncul ketika Dewan Keamanan PBB bersiap untuk mengadakan pertemuan darurat pada Kamis malam atas permintaan Rusia untuk membahas situasi di Zaporizhzhia.


Kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Mariano Grossi dijadwalkan memberi penjelasan kepada DK PBB tentang situasi keamanan di lokasi tersebut. (Ant/
)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya