Parlemen Jepang Bertemu Junta Myanmar Memohon Pembebasan Warganya

Aksi protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, Selasa, 2 Maret 2021.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Dunia – Seorang anggota parlemen partai berkuasa Jepang Hiromichi Watanabe telah bertemu dengan pemimpin junta Myanmar, saat Tokyo menyerukan pembebasan pembuat film dokumenter Toru Kubota, menurut media pemerintah Myanmar.

Istana Sebut Nama-nama Anggota Pansel KPK Akan Diumumkan Bulan Ini

Pertemuan anggota parlemen Jepang dan pemimpin Junta Myanmar itu dilakukan beberapa hari setelah warga negaranya itu ditangkap saat meliput aksi protes di Myanmar.

Media pemerintah Myanmar melaporkan bahwa Watanabe bertemu dengan kepala junta Jenderal Senior Min Aung Hlaing di ibu kota Naypyitaw pekan ini untuk membahas hubungan bilateral. Hiromichi Watanabe adalah anggota majelis rendah parlemen Jepang dari Partai Demokrat Liberal.

Pj Gubernur NTB Maju di Pilkada, Mendaftar Lewat Nasdem

VIVA Militer: Aksi represif tentara Myanmar terhadap demonstran anti-militer

Photo :
  • mothership.sg

Dia berada di Myanmar dari 7 Agustus hingga 12 Agustus, seperti dikonfirmasi, pada Jumat 12 Agustus 2022. Pihak kantor Watanabe tidak memberitahukan tujuan kunjungan Watanabe ke Myanmar.

Perlu Kementerian Khusus Urus Program Makan Siang dan Susu Gratis

Tokyo telah menyerukan pembebasan pembuat film Toru Kubota (26 tahun) yang memasuki Myanmar dengan visa turis, dan ditangkap pada 30 Juli dalam sebuah aksi protes di Yangon. Kubota menghadapi dua tuduhan hukum, yakni melanggar undang-undang imigrasi, dan mendorong perselisihan pendapat terhadap militer yang berkuasa di Myanmar.

Myanmar telah terjebak dalam sebuah pusaran kekerasan sejak kelompok militer menggulingkan pemerintah terpilih di negara itu pada 2021. Setelah itu, berbagai protes massal dan perlawanan bersenjata anti-junta telah membara di seluruh negeri dan dilawan oleh militer dengan kekuatan yang mematikan.

Seorang jurnalis lepas Jepang dibebaskan di Myanmar pada 2021 setelah awalnya ditangkap, dan didakwa menyebarkan berita palsu dalam meliput aksi protes anti-kudeta militer. Pihak junta Myanmar mengatakan pembebasan jurnalis Jepang itu sebagai pengakuan atas hubungan dekat kedua negara. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya