Salman Rushdie, Penulis Novel The Satanic Verses, Ditusuk di New York

Penulis Salman Rushdie dirawat setelah dia diserang di Chautauqua, New York.
Sumber :
  • AP/Joshua Goodman

VIVA – Salman Rushdie, penulis novel "The Satanic Verses", ditikam di leher dan perut pada hari Jumat oleh seorang pria, saat akan memberikan ceramah di barat New York.

Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Penusukan Massal di Mal Sydney

Melansir dari Associated Press, Rushdie (75) yang berlumuran darah, diterbangkan ke rumah sakit dan menjalani operasi. Agen Rushdie, Andrew Wylie, mengatakan pada Jumat malam, kondisi Rushdie menggunakan ventilator, dengan hati yang rusak, saraf yang terputus di lengan dan mata yang kemungkinan besar akan hilang.

Polisi mengidentifikasi penyerang tersebut yaitu Hadi Matar (24), dari Fairview, New Jersey. Dia ditangkap di tempat kejadian dan sedang menunggu dakwaan. Polisi negara bagian Mayor Eugene Staniszewski mengatakan motif penikaman itu tidak jelas.

No Indonesian Victims in Philadelphia Mass Shooting, Ministry Says

Arsip-Penulis Salman Rushdie muncul selama Festival Buku Mississippi di Jackson.

Photo :
  • AP Photo/Rogelio V. Solis, File

Seorang reporter Associated Press menyaksikan penyerang menghadapi Rushdie di atas panggung di Chautauqua Institution dan meninju atau menikamnya 10 hingga 15 kali saat dia diperkenalkan. Penulis didorong hingga jatuh ke lantai, dan pria itu ditangkap.

Hanya Karena Saling Pandang, Seorang Pemuda di Pontianak Dikeroyok dan Ditikam

Dr Martin Haskell, seorang dokter yang termasuk di antara mereka yang bergegas untuk membantu, menggambarkan luka Rushdie sebagai "serius tetapi dapat dipulihkan."

Moderator acara Henry Reese (73), salah satu pendiri organisasi yang menawarkan residensi kepada penulis yang menghadapi penganiayaan, juga diserang. Dia dan Rushdie dijadwalkan membahas Amerika Serikat sebagai tempat perlindungan bagi para penulis dan seniman lain di pengasingan.

Aparat penegak hukum menahan Hadi Matar yang menyerang Salman Rushdie.

Photo :
  • Charles Fox melalui AP

Novel Rushdie pada 1988 dipandang sebagai penghujatan oleh banyak Muslim. Di seluruh dunia muncul protes yang sering disertai kekerasan. Sedikitnya 45 orang tewas dalam kerusuhan terkait buku tersebut, termasuk 12 orang di kota kelahiran Rushdie, Mumbai. Rushdie lahir di India dari keluarga Muslim.

Buku itu dilarang di Iran, di mana mendiang pemimpin Ayatollah Agung Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa 1989, atau dekrit, yang menyerukan kematian Rushdie. Khomeini meninggal pada tahun yang sama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya