Putin dan Kim Jong-un Bertekad Hancurkan Musuh Bersama

Kim Jong-un dan Vladimir Putin saat bertemu di Vladivostok, Rusia tahun 2019
Sumber :
  • AP Photo/Alexander Zemlianichenko, Pool)

VIVA Dunia – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bahwa kedua negara akan mempererat hubungan bilateral yang komprehensif dan konstruktif sebagaimana menurut laporan media pemerintah Pyongyang pada Senin, 15 Agustus 2022.

Deretan Aturan Nyeleneh yang Mengatur Kehidupan Korea Utara di Era Kim Jong Un

Dalam sebuah surat kepada Kim dalam ucapan selamat atas Hari Pembebasan Korea, Putin mengatakan hubungan yang lebih erat akan menjadi kepentingan kedua negara.

Putin juga menegaskan bahwa hubungan kedua negara akan membantu memperkuat keamanan dan stabilitas semenanjung Korea dan kawasan Asia Timur Laut, kata kantor berita Korea Utara KCNA.

Terpopuler: Pengemudi Fortuner Pelat Dinas TNI Ditangkap, Negara yang jadi Medan Perang Dunia III

Tank Rusia yang dihancurkan dalam perang Ukraina dipamerkan

Photo :
  • AP Photo/Natacha Pisarenko

Kim juga mengirim surat kepada Putin yang mengatakan persahabatan Rusia-Korea Utara telah terjalin dalam Perang Dunia II dengan kemenangan atas Jepang yang telah menduduki semenanjung Korea.

Rusia Tiba-tiba Pindahkan Rudal Supersoniknya ke Timur Tengah, Bantu Iran?

"Kerja sama, dukungan dan solidaritas strategis dan taktis antara kedua negara telah mencapai tingkat baru dalam upaya bersama mereka untuk menggagalkan ancaman dan provokasi dari pasukan militer yang bermusuhan," kata Kim dalam surat itu dikutip dari Channel News Asia, Senin, 15 Agustus 2p22.

KCNA tidak mengidentifikasi kekuatan musuh yang dimaksud  namun biasanya Korut menggunakan istilah itu untuk merujuk pada Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Kim memperkirakan kerja sama antara Rusia dan Korea Utara akan tumbuh berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pada 2019 ketika dia bertemu dengan Putin.

Korea Utara pada bulan Juli mengakui dua republik rakyat yang memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur sebagai negara merdeka. Para pejabat meningkatkan prospek pekerja Korea Utara untuk dikirim ke Rusia untuk membantu dalam pekerjaan konstruksi dan lainnya.

Sementara Ukraina yang menolak invasi Rusia yang digambarkan oleh Moskow sebagai operasi militer khusus itu menyatakan segera memutuskan hubungan dengan Pyongyang atas tindakan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya