Taiwan-AS Makin Lengket Saat China Mencak-mencak

Menlu Taiwan Joseph Wu saat menyambut kehadiran Ketua DPR AS Nancy Pelosi
Sumber :
  • Taiwan Ministry of Foreign Affairs via AP

VIVA Dunia – Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan bahwa mereka akan memulai negosiasi perdagangan formal dengan Taiwan. Negosiasi dilakukan beberapa minggu setelah kunjungan kontroversial Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke sana.

Di Tengah Konflik Perang, Tiongkok Dukung Upaya Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Putaran pertama pembicaraan diharapkan akan dimulai pada awal musim gugur, kata Kantor Perwakilan Dagang AS.

Melansir dari BBC.com, Jumat, 19 Agustus 2022, diskusi mereka akan mencakup pembicaraan tentang fasilitasi perdagangan, perdagangan digital dan standar anti-korupsi.

Honda Kenalkan 3 Mobil Listrik Terbarunya Ye Series, Siap Jegal BYD

Para anggota Parlemen AS tiba di Taiwan, 14 Agustus 2022

Photo :
  • Taiwan Ministry of Foreign Affairs via AP

Padahal di sisi lain, hubungan antara AS dan China semakin tegang setelah kunjungan Pelosi.

Situasi di Timur Tengah Memanas, RI dan China Kompak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB

Inisiatif AS-Taiwan tentang kerangka Perdagangan Abad ke-21 pertama kali diluncurkan pada bulan Juni dengan kedua belah pihak mengatakan mereka telah mencapai konsensus tentang mandat negosiasi.

"Kami berencana untuk mengejar jadwal yang ambisius, yang akan membantu membangun ekonomi abad ke-21 yang lebih adil, lebih sejahtera, dan tangguh," kata Deputi Perwakilan Perdagangan AS Sarah Bianchi dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, perdagangan antara AS dan Taiwan bernilai hampir US$106 miliar atau Rp1,5 kuadriliun pada tahun 2020.

Pengumuman negosiasi itu muncul saat China meluncurkan latihan militer terbesarnya di sekitar Taiwan setelah kunjungan Pelosi pada awal Agustus.

Di bawah Kebijakan Satu China, AS mengakui dan memiliki hubungan formal dengan China dibanding pulau Taiwan. Namun AS tetapi mempertahankan hubungan tidak resmi yang kuat dengan Taiwan, termasuk melanjutkan penjualan senjata ke pulau itu sehingga dapat mempertahankan diri.

Selain itu, Beijing melihat Taipei sebagai wilayah pemberontak yang harus disatukan dengan daratan. Namun Taiwan adalah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri yang melihat dirinya berbeda dari daratan.

Secara terpisah pada hari Kamis, 18 Agustus 2022, Diplomat tinggi AS untuk Asia Timur Daniel Kritenbrink mengatakan pemaksaan Beijing yang meningkat mengancam perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan.

"Kami akan terus mengambil langkah tenang tetapi tegas untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas dalam menghadapi upaya berkelanjutan Beijing untuk melemahkannya dan untuk mendukung Taiwan sejalan dengan kebijakan lama kami," kata Kritenbrink.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya