Nigeria Memberlakukan Undang Undang Pelarangan Model Asing

Ilustrasi model pakaian
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Dunia – Nigeria mulai melarang artis asing untuk menjadi model iklan di negara itu. Langkah itu, telah diumumkan pekan lalu, menjadikan Nigeria, rumah bagi 200 juta orang dan menjadi negara pertama yang diketahui memberlakukan undang-undang semacam itu.

Sosok Qin Huilan, Wanita 70 Tahun yang Jadi Bintang Catwalk di Paris Fashion Week

Dikutip dari The Guardian, Larangan itu akan mulai berlaku pada 1 Oktober 2022, para pengamat mengatakan “aturan itu pasti akan membuat perubahan nyata di negara”.

Dewan Pengatur Periklanan Nigeria mengumumkan rencana tersebut dalam sebuah pernyataan 23 Agustus 2022 dalam twitternya @FIMICNIgeria, mengatakan langkah itu sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk "mengembangkan bakat lokal".

Kota Ini Sahkan Undang-undang yang Izinkan Guru Bawa Senjata Api ke Sekolah

Dikatakan juga aturan ini dibuat karena adanya motivasi mengenai kebutuhan untuk mengambil langkah dan tindakan yang diperlukan yang bertujuan untuk menumbuhkan industri periklanan Nigeria.

Pengadilan Tinggi Dominika Batalkan Larangan Hubungan Sesama Jenis

Analisis 2017 hingga 2021 oleh PricewaterhouseCooper memproyeksikan bahwa Nigeria, yang merupakan ekonomi terbesar di Afrika, akan menjadi penghasil pendapatan dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam industri hiburan dan media dalam lima tahun ke depan.

Larangan itu akan berkaitan dengan "iklan apa pun yang ditargetkan atau diekspos di ruang iklan Nigeria".

Nigeria negara paling mahal bagi para ekspatriat.

Photo :
  • Businessinsider.com

Menurut The Times, Nigeria telah mengenakan tarif sekitar $240 atau setara Rp 3,5 Juta untuk setiap model asing yang digunakan di tempat-tempat iklan, dan telah mulai mengubah tampilan kampanye pemasaran di negara itu.

“Sepuluh hingga 20 tahun yang lalu jika Anda memeriksa iklannya, saya akan mengatakan mereka hampir 50-50 dalam hal wajah asing dan semua sulih suara adalah aksen Inggris,” Steve Babaeko, presiden Asosiasi Agen Periklanan Nigeria.

Itu termasuk merek Nigeria yang menggunakan orang asing dan perusahaan global yang mendistribusikan iklan mereka di bekas jajahan Inggris ini, yang memperoleh kemerdekaan pada tahun 1960.

Babaeko mengatakan undang-undang itu sejalan dengan "rasa bangga" di kalangan anak muda Nigeria yang ingin melihat perwakilan negara mereka di muka media.

“Saya pikir hukum hanya mengejar sentimen nasional. Mungkin selama delapan tahun yang lalu, Anda akan melihat semacam kebangkitan di Nigeria,” katanya kepada Times.

“Orang-orang akan memberi tahu Anda, 'Ada sekitar 200 juta dari kita. Apakah Anda memberi tahu saya bahwa Anda tidak dapat menemukan model Pribumi untuk iklan ini?,'” kata Babaeko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya