Joe Biden Umumkan Pandemi COVID-19 Sudah Berakhir

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Washington DC
Sumber :
  • AP Photo/Patrick Semansky

VIVA Dunia – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mendeklarasikan bahwa pandemi COVID-19 sudah berakhir di AS. Hal itu dia sampaikan meskipun kasus COVID-19 masih ditemukan di sana dan sejumlah warga AS juga dilaporkan meninggal akibat virus Corona.

Ngotot Balas Serangan Iran, PM Israel Tolak Angkat Telepon Pemimpin Barat

Biden mengatakan," Betul kita masih ada masalah." Namun kata dia kondisi kian membaik lebih cepat sebagaimana dikutip dari laman BBC.com, Selasa 20 September 2022.

Padahal dari angka statistik rata-rata hingga sata ini masih ada hingga 400 warga AS yang sakit bahkan sekarat karena mengidap COVID-19. Diketahui Joe Biden juga beberapa kali terkana COVID-19 namun memang pulih dengan cukup cepat meski usianya sudah lansia.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden

Photo :
  • AP Photo/Matt Slocum

Sementara itu WHO pada pekan lalu menyatakan akhir pandemi COVID-19 memang sudah di depan mata.

Ayah Model Gigi-Bella, Mohamed Hadid Sindir Joe Biden Karena Bela Israel

Dalam wawancara dengan Joe Biden selama 60 menit dengan CBS disebutkan sang Presiden bahwa memang harus kerja keras dalam mengontrol virus ini. 

"Jika kita perhatikan tak ada lagi yang menggunakan masker artinya setiap orang kini dalam kondisi baik dan semuanya sudah berubah," kata Joe Biden.

Padahal baru pada Agustus 2022 kemarin otoritas AS sempat menerapkan kembali darurat protokol COVID-19 sejak wabah muncul di sana pada Januari 2022 lalu.

Petugas kesehatan melakukan latihan untuk administrasi vaksin COVID-19 di Universitas Kesehatan Indiana di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Jumat (11/12/2020).

Photo :
  • (ANTARA/REUTERS/BRYAN WOOLSTON)

Angka kasus COVID-19 di AS sendiri cukup tinggi. Dilaporkan selama pandemi, lebih 1 juta warga AS meninggal akibat COVID-19. Sementara data terbaru dari John Hopkins University dalam 7 hari terakhir data kematian akibat COVID-19 ada di angka perkiraan 400. Sementara kewajiban vaksin tetap diberlakukan di sejumlah negara bagian di AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya