Kejinya Tentara Myanmar Tembaki Gedung Sekolah, Anak-anak Tewas

Parade militer Myanmar pada Maret 2022 usai kudeta militer oleh junta
Sumber :
  • AP Photo/Aung Shine Oo

VIVA Dunia – Helikopter militer Myanmar menembaki sebuah sekolah dan sedikitnya menewaskan 6 anak. Serangan itu juga menyebabkan 17 orang luka-luka, menurut laporan media dan penduduk setempat pada pada Senin, 19 September 2022.

Merinding, Isi Pesan Terakhir Raja Aibon ke Pasukan Tengkorak Sebelum Tinggalkan Kostrad TNI

Mengenai aksi brutalnya itu, militer Myanmar mengatakan pihaknya melepaskan tembakan karena pemberontak menggunakan gedung itu untuk menyerang pasukannya.

Biarawan dan massa antipemerintah militer di Myanmar demonstrasi

Photo :
  • AP Photo
2 Transgender Thailand Mencari Pembebasan dari Dinas Wajib Militer

Myanmar telah dibayangi kekerasan sejak tentara menggulingkan pemerintah terpilih awal tahun lalu.  Gerakan oposisi bersenjata, telah muncul di seluruh negeri, yang telah dilawan oleh militer dengan kekuatan mematikan.

Menurut laporan di portal berita Mizzima dan Irrawaddy, helikopter tentara telah menembaki sekolah yang bertempat di sebuah biara Buddha di desa Let Yet Kone, di wilayah Sagaing Tengah.

Bangunan Sekolah di Kolaka Roboh Ditimpa Tanah Longsor, 2 Ruang Kelas Porak-Poranda

Melansir dari CNN Internasional, Selasa, 20 September 2022, beberapa anak tewas di tempat oleh penembakan itu. Sementara yang lainnya meninggal setelah pasukan militer memasuki desa, kata laporan itu.

Dua warga, yang menolak disebutkan namanya karena kekhawatiran keamanan, mengatakan melalui telepon bahwa mayat-mayat tersebut kemudian diangkut oleh militer ke Kotapraja yang berjarak 11 km (7 mil), lalu dikuburkan.

Gambar yang diunggah di media sosial menunjukkan kerusakan, termasuk lubang akibat bekas peluru dan noda darah di sebuah gedung sekolah.

Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan Tentara Kemerdekaan Kachin, sebuah kelompok pemberontak dan Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), sebuah organisasi payung gerilyawan bersenjata yang disebut junta sebagai teroris telah bersembunyi di biara dan menggunakan desa untuk  mengangkut senjata di daerah tersebut.

Sejumlah warga di Yangon, Myanmar, Senin (25/7/2022), menggelar protes pascaeksekusi mati para aktivis.

Photo :
  • ANTARA/Lu Nge Khit/via REUTERS.

Pasukan keamanan yang dikirim dengan helikopter telah melakukan inspeksi mendadak dan diserang oleh PDF dan KIA di dalam rumah dan biara, katanya.

Dikatakan juga bahwa pasukan keamanan telah menanggapi dan mengatakan beberapa penduduk desa telah tewas dalam bentrokan dan yang terluka dibawa ke rumah sakit umum untuk perawatan.

Pernyataan militer menuduh kelompok bersenjata menggunakan penduduk desa sebagai perisai manusia dan mengatakan bahwa senjata termasuk 16 bom buatan tangan disita.

Dalam sebuah pernyataan setelah kekerasan pada hari Jumat, 16 September 2022, pemerintah bayangan pro-demokrasi Myanmar, yang dikenal sebagai Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), menuduh junta melakukan serangan yang ditargetkan di sekolah-sekolah.

NUG juga menyerukan pembebasan 20 siswa dan guru yang telah ditangkap setelah serangan udara tersebut.

Serangan kekerasan yang terdokumentasi di sekolah melonjak menjadi sekitar 190 pada tahun 2021 di Myanmar dari 10 tahun sebelumnya menurut organisasi Save the Children, sebuah organisasi non-pemerintah.

Penggunaan sekolah sebagai pangkalan oleh militer dan kelompok bersenjata juga meningkat di seluruh negeri, kata organisasi itu dalam sebuah laporan bulan ini.
Akibatnya tindakan tersebut mengganggu pendidikan dan membahayakan anak-anak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya