Unjuk Rasa Anti-Hijab Meluas di Iran

Aksi protes menentang kekerasan polisi terhadap perempuan di Iran.
Sumber :
  • NDTV.

VIVA Dunia – Para pengunjuk rasa berbaris di Hijab Street, di Teheran, untuk memprotes polisi karena dianggap telah membunuh seorang wanita di dalam penjara, menurut laporan kantor berita ISNA.

Sadis! Polisi di Bulukumba Tega Aniaya Siswi SMA hingga Patah Tulang dan Rahang Bengkak

"Beberapa ratus orang meneriakkan slogan-slogan menentang pihak berwenang, beberapa dari mereka melepas jilbab mereka," menurut laporan kantor berita Fars, dikutip oleh NDTV, Selasa, 20 September 2022.

Polisi menangkap beberapa orang dan membubarkan massa menggunakan tongkat dan gas air mata".

Polri Buru WN Iran Pengirim 'Kado' Berisi 20 Ribu Ekstasi dari Belanda-Belgia

Ilustrasi Jilbab

Photo :
  • Jilbab

Sebuah video singkat yang dirilis oleh Fars menunjukkan kerumunan beberapa lusin orang, termasuk wanita yang telah melepas jilbab mereka, dan meneriakkan "Matilah republik Islam!” Sebuah aksi unjuk rasa serupa juga terjadi di kota timur laut Mashhad.

Ban Mobil Dicuri saat Parkir di Mal Jakpus, Polisi Kejar Pelaku

Pada hari Minggu, 19 September 2022, polisi melakukan penangkapan dan menembakkan gas air mata di provinsi Kurdistan, di mana sekitar 500 orang melakukan protes, beberapa menghancurkan jendela mobil dan membakar tempat sampah.

Unit polisi menegakkan aturan berpakaian di republik Islam yang menuntut perempuan mengenakan jilbab di depan umum. Mereka juga melarang untuk mengenakan celana ketat, jins robek, pakaian yang mengekspos lutut dan pakaian berwarna cerah.

Mengenai kematian yang diklaim oleh pengunjuk rasa, polisi bersikeras bahwa mereka tidak melakukan kekerasan pada siapapun dan tidak ada kontak fisik antara petugas dan korban.

Kepala polisi Teheran, Jenderal Hossein Rahimi, mengatakan pada hari Senin bahwa wanita itu telah melanggar aturan berpakaian, dan bahwa rekan-rekannya telah meminta kerabatnya untuk membawakan pakaian yang layak.

"Ini tuduhan tidak adil terhadap polisi, bukti menunjukkan bahwa tidak ada kelalaian atau perilaku yang tidak pantas dari pihak polisi," kata kepala kepolisian itu.

"Ini adalah insiden yang disayangkan dan kami berharap tidak akan pernah melihat insiden seperti itu lagi."

Ilustrasi tutorial hijab.

Photo :
  • U-Report

Mahasiswa berunjuk rasa di universitas Teheran dan Shahid Beheshti, untuk menuntut klarifikasi tentang bagaimana Amini meninggal, menurut kantor berita Fars dan Tasnim.

Seorang juru bicara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan kematian Amini tidak dapat diterima, menyusul luka-luka Amini yang dideritanya dalam tahanan polisi.

Para pelaku harus dimintai pertanggungjawaban dan pihak berwenang Iran harus menghormati hak-hak warganya, kata juru bicara itu menambahkan dalam sebuah pernyataan.

Prancis juga mengatakan kematian Amini sangat mengejutkan dan menyerukan penyelidikan transparan untuk menjelaskan keadaan tragedi ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya