Mobilisasi Tentara Cadangan Rusia, Genderang Perang Putin atau Panik?

Presiden Vladimir Putin saat menerima para dubes baru yang ditempatkan di Rusia
Sumber :
  • Pavel Bednyakov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP

VIVA Dunia – Instruksi Presiden Rusia Vladimir Putin yang meminta agar dilakukan mobilisasi parsial hingga 300.000 tentara cadangan ke Ukraina membuat Barat cukup terkejut. Apa yang sebenarnya menjadi tujuan Putin menambah kekuatan militernya untuk menggempur Ukraina?

Putin Telepon Presiden Iran Wanti-wanti Dampak Memanasnya Konflik Timur Tengah

Dalam pidatonya pada Rabu, 21 September 2022, Putin mengatakan bahwa Rusia terancam disintegrasi yang didalangi oleh kekuatan Barat dan disokong oleh pemerintah Ukraina. Dia juga mengatakan bahwa NATO menjadi ancaman sehingga Rusia bisa saja menggunakan nuklir dalam berbagai senjatanya apabila sudah layak digunakan dan benar-benar ada yang jelas ingin mengusik teritorinya, dilansir dari laman BBC.com.

Granat dan amunisi di lantai sekolah di Izium, Ukraina yang ditinggalkan Rusia

Photo :
  • AP Photo/Evgeniy Maloletka
Israel Mau Balas Dendam ke Iran, Rusia Pasang Badan Kirim Jet Tempur Canggih

Pesan ini disampaikan Rusia hanya sehari setelah militer Rusia menguasai sejumlah wilayah di bagian timur dan selatan Ukraina. Rusia juga berencana melakukan referendum di wilayah tersebut pada Jumat pekan ini sehingga bisa menganeksasinya sebagaimana yang dilakukan terhadap Krimea. Wilayah tersebut yakni Luhansk, Kherson dan sebagian Donetsk serta sebagian Zaporizhzhia.

Artinya apabila nanti daerah tersebut menunjukkan hasil referendum yang memilih Rusia terlepas dari Rusia melakukan intervensi dalam jajak pendapat itu maka wilayah itu akan dianggap wilayah Rusia Raya. Dalam aturannya apabila ada yang mengancam dan dianggap menyerang bagian wilayahnya maka Rusia bisa menggunakan berbagai senjata yang amat menghancurkan termasuk nuklir dalam berbagai alat utama sistem senjatanya. Dengan kondisi ini maka Putin bak kembali menabuh genderang perang lebih besar.

5 Negara dengan Angkatan Udara Terkuat di Dunia Tahun 2024, Indonesia Gak Termasuk?

Kuburan massal ditemukan di Izium, Ukraina

Photo :
  • AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Namun mobilisasi militer parsial hingga 300.000 orang dinilai juga sebagai langkah Putin yang agak khawatir dengan kondisi kekalahan militernya di wilayah Ukraina. Diketahui militer Rusia seperti di Izium berhasil diusir dan wilayah itu bisa diambil alih lagi oleh Kiev.

Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte menilai mobilisasi parsial militer Putin adalah sebuah tanda-tanda kepanikan.

"Retorikanya tentang senjata nuklir sesuatu yang sudah kita dengar terus-terusan," kata Rutte menyoal Putin.

Sementara sejumlah pemimpin politik Barat lainnya juga tampak tak terlalu terprovokasi dengan pernyataan Putin itu.

Sementara Dubes Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina Bridget Brink mengatakan bahwa agenda referendum bikinan Rusia dan mobilisasi parsial tentara cadangan menunjukkan kekuatan Rusia yang makin lemah dalam 7 bulan invasi ke Ukraina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya