Joe Biden Tuding Putin Tanpa Malu-malu Langgar Piagam PBB

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden
Sumber :
  • AP Photo/Matt Slocum

VIVA Dunia – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada hari Rabu 21 September 2022 menuduh Rusia "tanpa malu-malu" melanggar tatanan internasional dengan menginvasi Ukraina. Biden juga menjanjikan miliaran bantuan pangan dan mendukung perluasan kursi Dewan Keamanan PBB untuk negara berkembang.

Israel Panggil Dubes Deretan Negara yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB

Biden berusaha merayu dunia dalam pidatonya di PBB beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memanggil pasukan cadangan untuk berperang di Ukraina, sebuah langkah yang digambarkan kekuatan Barat sebagai keputusasaan.

"Rusia tanpa malu-malu melanggar prinsip inti Piagam PBB," kata Biden kepada Majelis Umum dilansir dari CNA, Kamis 22 September 2022.

Kerjasamanya dengan Iran dan Rusia Disebut Sumber Kejahatan oleh AS, China Murka

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden.

Photo :
  • Foreign Policy

"Mari kita bicara terus terang. Seorang anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerbu tetangganya - berusaha menghapus negara berdaulat dari peta."

Deretan Negara yang Dianggap Paling Siap Hadapi Perang Dunia 3

Setelah kecaman frontal terhadap Rusia, Biden memfokuskan sebagian besar pidatonya pada kepentingan negara berkembang, di mana kebencian telah dibangun di beberapa tempat karena pendanaan besar-besaran Barat untuk persenjataan Ukraina.

Biden mengumumkan pendanaan US$2,9 miliar lagi yang ditujukan untuk mengatasi kerawanan pangan global, yang telah memburuk secara nyata sejak invasi Ukraina, pengekspor biji-bijian utama.

Dia juga memberikan dukungannya untuk perluasan Dewan Keamanan. Biden mengatakan Amerika Serikat akan mendukung kursi permanen untuk Afrika dan Amerika Latin, selain dukungan sebelumnya untuk memasukkan Jepang dan India.

Dia juga berjanji Amerika Serikat akan "menahan diri dari penggunaan veto, kecuali dalam situasi yang jarang dan luar biasa, untuk memastikan dewan tetap kredibel dan efektif".

Rusia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi pengguna hak veto paling aktif terkait invasinya ke Ukraina. Amerika Serikat, Cina, Prancis, dan Inggris juga menikmati hak veto, warisan dinamika kekuasaan di akhir Perang Dunia II.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya