- tvOne/ Yanri Subekti (Amerika Serikat)
VIVA Dunia – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengucapkan terima kasih kepada 101 negara yang memberi lampu hijau untuk berpidato di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS) pada Rabu 21 September 2022. Dalam voting, hanya 7 negara yang menolak.
Sidang Majelis Umum PBB harus menggelar voting terkait boleh tidaknya Zelensky menyampaikan pidato lewat video jarak jauhnya. Dari 101 negara yang setuju, ada 7 negara yang menolak dan sebanyak 19 negara menyatakan abstain.
"Saya ingin berterima kasih kepada 101 negara yang mendukung video pidato saya. Sebuah voting yang bukan sekedar format tapi voting mengenai prinsip. Hanya," kata Zelensky dilansir dari Unilad. 7 negara yang menentang: Belarus, Kuba, Korea Utara, Eritrea, Nikaragua, Rusia dan Syria
Tak sampai disitu, Zelensky tampak kesal dengan sikap 7 negara yang berusaha menentang kesempatannya untuk berbicara di depan Sidang Majelis Umum PBB tersebut. Bahkan ia menyebut ketujuh negara tersebut terlalu penakut untuk mendengar pidatonya.
"Tujuh. Tujuh negara yang takut video pidato. Tujuh negara yang merespon prinsip-prinsip dengan tombol merah. Hanya tujuh, 101 melawan 7," lanjut Zelensky.
Dalam pidato jarak jauh tersebut, Zelensky menyampaikan garis besar pandangannya untuk mendesak PBB memberikan sanksi yang lebih berat kepada Rusia yang ditudingnya telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.
Pidato Zelensky ini datang beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan Rusia akan memulai mobilisasi militer, dengan pasukan cadangan.
Pidato orang nomor satu di Ukraina ini langsung mendapat standing ovation. Menariknya, delegasi Rusia yang tentu berseberangan dengan Zelensky tak memutuskan walk out meskipun juga tak beranjak dari tempat duduknya.