Miris WNI Bayar Rp16 Juta untuk Kerja di Inggris Nyatanya Menganggur

Penampakan lahan pertanian di dataran tinggi di Suffolk, Inggris
Sumber :
  • AP Photo/ Johnny Green/PA

VIVA Dunia – Sebuah iklan di Instagram dari agen penyalur pekerjaan membual dengan mengatakan bahwa mereka menyediakan pekerjaan Pertanian di Inggris. Tawaran itu disampaikan dengan janji upah dua kali lipat lebih besar dari pekerjaan di Indonesia.

10 Kota Terbaik di Dunia untuk Jadi Tujuan Kerja Jarak Jauh

Ketika Intan (bukan nama sebenarnya) melihatnya di ponselnya pada saat musim panas ini, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak tergiur pada tawaran kerja tersebut.

Iklan tersebut berasal dari Al Zubara Manpower sebuah agensi yang berbasis di Jakarta yang bekerja sama dengan sebuah perusahaan Inggris AG Recruitment untuk mencari orang-orang yang datang ke Inggris untuk bekerja sebagai pemetik buah.

Narkoba Disamarkan Sebagai Susu! Pelajar Ditangkap di Bandara

Selama musim panas, AG membawa lebih dari 1.200 orang Indonesia dengan visa pekerja musiman ke pertanian yang memasok sebagian besar supermarket besar. Tetapi tidak semua orang yang mendaftar ternyata berhasil sampai ke Inggris.

Pada bulan Juni, katanya, dia secara resmi mendaftar dengan Al Zubaara. Sebuah agensi di Indonesia mengatakan kepadanya bahwa jika dia benar-benar menginginkan pekerjaan itu, dia harus membayar uang muka untuk penjaminan. Intan menyanggupi, dia akhirnya membayar sekitar £1.000 atau setara dengan Rp16,2 juta dan berharap dia akan segera berangkat ke Inggris.

Putuskan Lepas Hijab, Zara Tegaskan Tak Akan Pakai Busana Seksi

Melansir dari The Guardian, Selasa, 26 September 2022, iklan itu mengatakan upah di Inggris akan mencapai £1.500 per bulan dan postingan sebelumnya juga menjanjikan upah lebih banyak lagi. Itu sebabnya dia tergiur.

Dia diberitahukan oleh Al Zubara bahwa dia akan mengadakan pertemuan dengan direktur pelaksana AG, Douglas Amesz, pada awal Agustus untuk membuatnya mendaftar dan disortir dengan visa. Tapi Amesz tidak pernah datang.

Intan sudah berhenti dari pekerjaannya dan ingin segera pergi ke Inggris untuk memperbaiki perekonomiannya. Namun, seiring berjalannya waktu, tidak ada pekerjaan atau pertemuan dengan perekrut Inggris yang terwujud.

Amesz mengaku tidak mengetahui situasi ini dan tidak pernah memiliki rencana untuk datang ke Indonesia pada Agustus 2023 mendatang.

Dia juga mengatakan bahwa biaya pencarian kerja disebut sebagai deposit atau lainnya adalah suatu hal yang ilegal baik di Inggris maupun di Indonesia dan tidak dibenarkan oleh AG dengan cara apa pun.

Intan mengatakan ada banyak orang seperti dia yang menunggu untuk datang ke Inggris.

“Kami tahu banyak kandidat yang menangis setiap hari, menunggu kabar dari rekrutmen AG,” katanya.

Sekitar 170 pekerja yang telah diberikan visa dan ditugaskan ke pertanian Inggris masih di Indonesia, menunggu untuk pergi pada akhir Agustus.

Amesz mengatakan bahwa AG mengetahui pekerja di Indonesia menunggu untuk datang ke Inggris dan mengatakan dia telah mewawancarai semua pekerja yang tersisa untuk menentukan keadaan masing-masing.

Dia juga menambahkan birokrasi di Indonesia telah menunda izin kerja bagi banyak orang dan bahwa dia telah mewawancarai mereka tentang pembayaran yang telah dilakukan para pekerja dan kepada siapa pembayaran itu diserahkan.

Namun Intan mengaku tidak pernah berbicara dengan Amesz dan menunjukkan bahwa Al Zubara terus mencari lebih banyak orang sejak kunjungan terakhir Amesz ke Indonesia awal tahun ini.

Amesz mengatakan bahwa pihaknya melakukan perekrutan langsung di Indonesia dan bahwa AZ dikontrak oleh AG untuk melakukan layanan di Indonesia untuk membantu mereka membuat surat permintaan (untuk jalur kerja) dan selanjutnya untuk menyediakan iklan lokal melalui papan lowongan.

Kontrak dengan AZ secara khusus menjelaskan bahwa mereka tidak boleh mensubkontrakkan pekerjaan kepada pihak ketiga dan juga tidak diperbolehkan membebankan sejumlah biaya kepada pekerja.

AG diberi lisensi di Indonesia untuk merekrut 2.000 pekerja, yang mungkin menjelaskan mengapa Al Zubara terus beriklan bahkan setelah 1.200 orang telah tiba di Inggris.

Beberapa peternakan Inggris dipahami gugup mengambil pekerja setelah media massa melaporkan bahwa ada beberapa calon pekerja sudah mengambil utang sebesar £ 5.000 atau Rp81,4 juta kepada broker asing tanpa izin.

Yang lain sekarang membutuhkan lebih sedikit pekerja setelah musim panas yang kering dan panas mengakibatkan panen dalam jumlah rendah.

Pekerja seperti Intan yang belum bertemu Amesz atau perwakilan AG pun masih berharap ada solusi karena sebagian dari mereka sangat ingin bekerja di sana, kata Intan.

"Kami berhenti bekerja untuk dapat serius mengikuti proses rekrutmen untuk pekerjaan baru dan lebih baik. Sekarang kami menganggur dan nasib kami semakin tidak jelas," kata perempuan itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya