Dihantui 'Sungai Darah dan Air Mata', Paus Minta Putin Setop Perang

Aksi protes atas perang Ukraina di negara-negara lain seperti di AS
Sumber :
  • Associated Press

VIVA Dunia – Paus Fransiskus untuk pertama kalinya secara langsung meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan kekerasan dan kematian di Ukraina. Paus Fransiskus mengatakan dengan kondisi perang, nuraninya bak dihantui bayangan sungai darah dan air mata yang mengerikan.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Kepala Gereja Katolik juga mengutuk pencaplokan empat wilayah Ukraina secara paksa, dan mengatakan bahwa hal itu berisiko eskalasi nuklir dan mendesak Putin untuk memikirkan bangsanya sendiri.

Melansir dari Al Jazeera, Senin, 3 Oktober 2022, hal itu ia ungkapkan selama pidato yang didedikasikan untuk Ukraina di Lapangan Santo Petrus.

100 Orang Masih Hilang Dalam Aksi Penembakan di Gedung Konser Moskow

Paus Fransiskus (kedua kanan) berjalan Imam Besar masjid Al Azhar Al Sharif (kedua kiri), setibanya di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu, 3 Februari 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Ryan Carter/Ministry of Presidential Affairs

Seorang pejabat Vatikan mengatakan pidato itu mengingatkan pada seruan perdamaian oleh Paus Yohanes XXIII pada tahun 1962 selama Krisis Rudal Kuba.

Pelapor PBB Ungkap Serangkaian Kejahatan Perang di Gaza yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

Fransiskus diketahui sering mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan kematian yang semakin banyak, tetapi untuk pertama kalinya dia mengajukan permohonan pribadi langsung kepada Putin.

"Permohonan saya terutama ditujukan kepada presiden Federasi Rusia, memohon dia untuk menghentikan spiral kekerasan dan kematian ini,” kata Paus Fransiskus.

Peluru artileri disimpan di gudang di Donetsk, Ukraina

Photo :
  • AP Photo/Bernat Armangue, File

Dia juga meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk mempertimbangkan proposal untuk menghentikan pertempuran

“Di sisi lain, menderita oleh penderitaan besar penduduk Ukraina setelah agresi yang dideritanya, saya menyampaikan seruan yang sama kepada presiden Ukraina untuk terbuka terhadap proposal perdamaian yang serius,” katanya.

Dia membuat seruan mendesak dalam nama Tuhan untuk mengakhiri konflik dan mengatakan bahwa tidak masuk akal jika dunia mempertaruhkan konflik nuklir.

Fransiskus kemudian men-tweet seruan kepada kedua pemimpin itu dalam bahasa Rusia dan Ukraina.

Dua hari lalu, Putin memproklamirkan pencaplokan empat wilayah Ukraina yang diduduki dan menyebut penduduk wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhia yang diduduki Ukraina sebagai warga negara Rusia selamanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya