Pilpres Brasil Ketat, Petahana Hampir Dipecundangi Veteran Presiden

Eks Presiden Luiz Inacio Lula da Silva di Pilpres 2022 saat dipeluk istrinya
Sumber :
  • AP Photo/Andre Penner

VIVA Dunia – Pemilihan Presiden (Pilpres) Brasil akan memasuki putaran kedua. Kandidat sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva akan menghadapi rival petahana sayap kanan Jair Bolsonaro.

Mangkir dari Pemeriksaan, KPK Bakal Panggil Lagi Gus Muhdlor Pekan Depan

Dengan hampir angka suara yang sudah dihitung, Lula yang merupakan mantan Presiden Brasil itu telah mendapatkan 48 persen dan Bolsonaro calon petahana mendapatkan 43 persen, ini merupakan hasil sementara.

Tetapi Lula tidak mendapatkan lebih dari 50 persen suara sah yang akan dibutuhkan untuk mencegah putaran kedua.

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir Panggilan KPK

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro.

Photo :
  • Istimewa

Melansir dari BBC.com, Selasa 4 Oktober 2022, pemilih sekarang memiliki empat minggu untuk memutuskan yang mana dari keduanya yang harus memimpin Brasil.

Barikade 98 Ajukan Amicus Curiae, Minta Hakim MK Putuskan Sengketa Pilpres Secara Adil

Kedua kandidat dapat dan akan mengklaim ini sebagai kemenangan. Lula telah mengatakan bahwa ini adalah penundaan belaka dalam perjalanannya ke kursi kepresidenan.

Untuk mantan pengusaha bidang logam berusia 76 tahun itu diketahui tidak dapat mencalonkan diri dalam pemilihan 2018, karena kasus korupsi yang kemudian dibatalkan. Oleh karena itu kesempatan kali ini merupakan kebangkitan yang luar biasa bagi Lula.

Presiden Bolsonaro menurut jajak pendapat telah menunjukkan ketertinggalan jauh di belakang Lula. Dia akan bersukacita karena dia membuktikan bahwa lembaga survei itu salah, seperti yang dia prediksi.

Momen ini adalah drama yang telah bertahun-tahun dibuat. Kedua tokoh itu adalah musuh bebuyutan dan menghabiskan sebagian besar kampanyenya untuk memperdagangkan hinaan.

Dalam debat TV terakhir sebelum pemungutan suara, Presiden Bolsonaro menyebut Lula sebagai pencuri, mengacu pada tuduhan korupsi yang memasukkannya ke penjara selama 580 hari sebelum hukuman itu dibatalkan.

Lula, yang selalu menyatakan bahwa tuduhan terhadapnya bermotif politik telah melabeli Bolsonaro sebagai orang gila.

Tidak mengherankan, ketegangan itu telah merembes ke jalan-jalan. Pada malam-malam sebelum pemungutan suara, para tetangga di Rio dapat terdengar meneriakkan "Lula adalah seorang pencuri" dan "Keluar dengan Bolsonaro" satu sama lain karena kedua kandidat sangat bertolak belakang.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya