Perhatikan, Inilah Tanda-tanda apabila China akan Serang Taiwan

Tentara China PLA tunjukkan aksi lari cepat sebelum operasikan tank
Sumber :
  • AP Photo/Andy Wong

VIVA Dunia – Seorang mantan analis CIA telah membuat daftar indikator kunci jika China sedang mempersiapkan invasi skala penuh ke Taiwan.

Mobil Listrik Toyota bZ3C dan bZ3X Resmi Meluncur, Begini Tampilannya

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Carnegie Endowment for International Peace, John Culver memaparkan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa China sedang bersiap untuk menyerang Taiwan.  

Penilaian Culver didasarkan pada persiapan militer apa yang akan diamati 18 hingga 24 bulan sebelum invasi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) ke Taiwan.

Joe Biden Sahkan Undang-undang yang Membuat Tiktok Terancam Diblokir

Parade aksi bertempur ala tentara China PLA dengan menggunakan bayonet

Photo :
  • AP Photo/Andy Wong

Menurut Culver, salah satu tanda pertama yang terlihat setidaknya satu tahun sebelum "D-Day" adalah peningkatan penimbunan rudal balistik, rudal jelajah, rudal anti-udara, dan rudal udara-ke-udara, serta roket untuk melunakkan pesisir daerah.  

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

Sementara itu, citra satelit komersial dapat digunakan untuk memantau keberadaan instalasi rudal baru dan produksi amunisi.

Culver menunjukkan bahwa China akan mengambil alih langkah-langkah untuk melindungi ekonomi, militer, dan sektor-sektor utama dari gangguan dan sanksi.

Langkah-langkah yang dapat diambil oleh Beijing adalah memaksakan kontrol modal yang lebih kuat, mengunci aset keuangan asing di China, dan likuidasi cepat serta repatriasi aset China di luar negeri.

Selain itu, juga akan ada penimbunan pasokan darurat, penangguhan ekspor utama, langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi permintaan atau penjatahan barang, dan memprioritaskan input utama untuk manufaktur militer. Pembatasan perjalanan internasional akan dikenakan pada elit China dan pekerja prioritas tinggi.

Culver menulis bahwa Beijing juga akan berusaha untuk mempersiapkan mental penduduk untuk perang berkepanjangan yang akan mencakup kematian puluhan ribu tentara dan korban sipil dari serangan balasan AS dan Taiwan.

Pilot militer China terbang di atas udara dekat selat Taiwan dirilis foto Xinhua

Photo :
  • Wang Xinchao/Xinhua via AP

Namun analis mencatat bahwa jika memang 2024 adalah tanggal target perang, akan ada tanda-tanda sekarang namun tampaknya belum yang berarti bahwa konflik tidak mungkin terjadi tahun depan.

Enam hingga 12 bulan sebelum invasi PLA, China kemungkinan akan memberlakukan langkah-langkah stop loss untuk mencegah demobilisasi personel dan perwira yang terdaftar. Culver berpendapat bahwa Beijing akan sudah mengumumkan tindakan seperti itu sekarang jika invasi akan dilakukan untuk tahun 2024.

Melansir dari Taiwan News, Kamis, 6 Oktober 2022, tiga hingga enam bulan sebelum invasi, PLA disebut akan mengakhiri sebagian besar pelatihan reguler demi melakukan pemeliharaan pada semua peralatan utama.

Dia menegaskan bahwa PLA akan bekerja untuk meningkatkan kemampuannya untuk mempersenjatai kembali, memasok dan memperbaiki kapal perang dan pesawat tempur jauh dari pangkalan di Selat Taiwan yang akan lebih rentan terhadap serangan dari pasukan AS dan Taiwan.

Aktivitas Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) akan meningkat secara signifikan karena menggantikan baterai listrik di kapal selam non-nuklir dan meningkatkan pelatihan pemuatan rudal, torpedo, dan amunisi di seluruh armadanya.

Militer Taiwan operasikan Oerlikon 35mm twin cannon latihan lawan China

Photo :
  • AP Photo/Johnson Lai

Culvert menyatakan bahwa Komando Wilayah Timur dan Selatan PLA akan mulai menerapkan langkah-langkah yang biasanya tidak terlihat dalam latihan biasa. Seperti mendirikan rumah sakit lapangan, meluncurkan donor darah, dan memindahkan pos komando bergerak ke area tersembunyi.

Dia berteori bahwa PLA akan menempatkan semua pasukan bahkan yang jauh dari Taiwan dalam keadaan siaga, dan pasukan akan ditugaskan ke pangkalan atau kapal mereka.

Militer udara dan penerbangan sewaan akan mengangkut material dan perwira senior ke titik-titik penting di bawah Komando Wilayah Timur, sementara para penggemar pesawat akan melihat gangguan signifikan pada penerbangan penumpang dan kargo.

Tiga hingga empat bulan sebelum perang di Selat Taiwan dimulai, China akan mengeluarkan perintah mobilisasi untuk pertama kalinya sejak perangnya dengan Vietnam pada 1979.

"Kapal feri, mobil besar, pesawat terbang, kereta api, truk, segala sesuatu yang relevan akan dimobilasasi untuk upaya perang, dan persiapan sebelum konflik," tulis Culver.

Sejumlah besar orang akan dimobilisasi termasuk pasukan cadangan untuk melindungi infrastruktur sipil, memperbaiki kerusakan akibat serangan udara AS, dan mencegah kerusuhan dan sabotase sipil.

Perusahaan-perusahaan Barat akan mengalami gangguan signifikan pada rantai pasokan mereka karena jalur transit inti dan pembuat komponen bersiap untuk perang.

Culver menjelaskan bahwa semua persiapan ini akan menjadi bukti bagi pemerintah Barat dan perusahaan swasta bahwa jika Beijing memilih untuk berperang di Selat Taiwan, kejutan strategis akan menjadi korban dari skala usaha.

Dia memperkirakan bahwa jika Presiden China Xi Jinping mencoba meluncurkan serangan cepat, itu akan lebih berisiko daripada invasi Rusia ke Ukraina karena itu akan menjadi invasi amfibi terbesar dan terjauh dalam sejarah modern.

Selain itu kemungkinan yang akan terjadi juga potensi keterlibatan militer langsung oleh AS dan kekuatan regional lainnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya