Oposisi Rusia Dicap Pengkhianat Kakap Terancam Penjara 20 Tahun

Persiapan konser Red Square Moskow yang menyambut wilayah hasil referendum
Sumber :
  • AP Photo/Alexander Zemlianichenko

VIVA Dunia – Aktivis oposisi Rusia Vladimir Kara-Murza telah dipenjara di Moskow sejak April dan sedang diselidiki karena pengkhianatan tingkat tinggi, kata pihak berwenang.

Kara-Murza diketahui telah melontarkan kritiknya terhadap perang di Ukraina.

Presiden Vladimir Putin (tengah) saat umumkan 4 wilayah Ukraina kini punya Rusia

Photo :
  • TASS via Russian Embassy

Sementara itu tuduhan terbaru terhadap Kara-Murza, berasal dari tuduhan kerja sama lama dirinya dengan negara NATO menurut kantor berita negara Rusia Tass.

Melansir dari The Guardian, Jumat, 7 Oktober 2022 jika terbukti bersalah, dia menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara.

"Klien kami telah didakwa setelah berbicara kritis terhadap pihak berwenang Rusia tiga kali di acara-acara publik seperti di Lisbon, Helsinki dan Washington," kata pengacara Kara-Murza Vadim Prokhorov, pada Kamis, 6 Oktober 2022.

"Pidato-pidato ini tidak menimbulkan ancaman apa pun karena itu bersifat publik, kritik terbuka.”

Kara-Murza yang memegang kewarganegaraan Rusia dan Inggris dan belajar di Universitas Cambridge, ditahan pada bulan April. Dia didakwa di bawah UU yang baru diperkenalkan yang berlaku mengkriminalisasi setiap perbedaan pendapat terhadap perang Rusia di Ukraina.

Kerjasamanya dengan Iran dan Rusia Disebut Sumber Kejahatan oleh AS, China Murka

Pada saat penangkapannya, Kara-Murza adalah salah satu dari sedikit tokoh oposisi terkemuka yang memilih untuk tinggal di Rusia.

Banyak yang melarikan diri karena masalah keamanan sejak pecahnya perang. Beberapa jam sebelum penahanannya, Kara-Murza muncul di CNN di mana dia menggambarkan Kremlin sebagai rezim pembunuh.

Deretan Negara yang Dianggap Paling Siap Hadapi Perang Dunia 3
VIVA Militer: Rudal Balistik Jarak Menengah (MRBM) Kheibar Shekan militer Iran

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

Iran telah memutuskan untuk menegaskan komitmennya dalam membalas tindakan provokatif Israel. Mereka dapat meminta dukungan dari sekutu bersenjata di Timur Tengah ini

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024