- AP Photo/ Maya Alleruzzo
VIVA Dunia – Sekitar 100 orang Israel berkumpul di Taman Kemerdekaan Yerusalem pada Kamis sore untuk menunjukkan solidaritas dengan para wanita Iran yang telah melakukan protes antipemerintah selama berminggu-minggu.
“Kami mendengar bahwa seorang wanita muda dibawa dari jalan karena dia tidak berpakaian seperti yang diinginkan seseorang,” kata Shoshana Keats Jaskoll, seorang aktivis feminis dan salah satu penyelenggara acara.
“Itu benar-benar mempengaruhi saya dan begitu banyak wanita dan pria. Kami ingin berdiri bersama rakyat Iran. Kami ingin berdiri dengan minoritas Iran, para wanita Iran, dan kami ingin mengatakan ini tidak apa-apa. Kami ingin mengatakan di sini, di Israel bahwa kami percaya anda layak mendapatkan kebebasan Anda,” lanjut dia.
Protes antipemerintah telah mengguncang Iran dalam beberapa pekan terakhir setelah kematian Mahsa Amini usai digiring ke tahanan polisi, seorang wanita muda Kurdi yang ditahan karena mengenakan jilbabnya terlalu longgar.
Aktivis memperkirakan bahwa lebih dari 90 orang telah tewas dalam protes sejauh ini, karena polisi telah menanggapi protes tersebut dengan kekerasan dan menindak demonstrasi serta aktivitas media sosial.
Sambil memegang tanda dalam bahasa Ibrani, Inggris dan Farsi, para pengunjuk rasa di pusat kota Yerusalem, termasuk banyak orang Israel keturunan Persia meneriakkan, “Perempuan, Kehidupan, Kebebasan."
Melansir dari The Times of Israel, Jumat, 7 Oktober 2022, Shelly Salemnia, yang memiliki keturunan Iran, mengatakan penting baginya untuk mencari acara di Israel yang mendukung pengunjuk rasa Iran.
"Saya ingin mencari (protes untuk dihadiri) karena saya tahu bahwa ada hubungan yang mendalam antara Israel dan Iran,” kata Salemnia.
“Keluarga saya dulu berpindah-pindah antara Israel dan Iran pada hari sebelum revolusi berubah.”
Perempuan itu juga mengatakan bahwa diaspora Iran di seluruh dunia merasakan hubungan yang kuat dengan tanah air mereka.
