Laporan Medis Kematian Mahsa Amini yang Picu Demonstrasi Iran

Demonstrasi kematian gadis Iran Mahsa Amini
Sumber :
  • AP Photo/Markus Schreiber

VIVA Dunia – Laporan medis penyebab kematian Mahsa Amini dikeluarkan Organisasi Forensik Iran pada Jumat 7 Oktober 2022. Dari hasil laporan tersebut dinyatakan bahwa kematian Mahsa Amini bukan karena pukulan di kepala dan anggota badannya melainkan karena penyakit yang dideritanya. 

Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel

Kematian Mahsa Amini, 22 tahun, telah memicu gelombang protes di Iran. Wanita cantik yang tinggal di wilayah Kurdistan ini menjadi simbol perlawanan di Iran bahkan di seantero dunia setelah tersebar kabar meninggal usai mendapat kekerasan saat ditahan pihak kepolisian Iran.

Poster yang dibawa para demonstran yang memprotes kematian Mahsa Amini di Iran

Photo :
  • Newsweek
Terpopuler: Deretan Negara Bantu Israel, Pendeta Gilbert Dilarang ke Makassar hingga Iran Diserang

Sebelumnya Mahsa Amini ditahan pihak kepolisian dengan tuduhan perbuatan 'amoral' karena telah melepas hijab dan menggunakan gaun. Tiga hari setelah ditangkap, Mahsa Amini meninggal dunia dan beredar kabar penyebab kematiannya karena pukulan dari pihak aparat kepolisian. 

Pihak kepolisian sendiri telah mengumumkan penyebab kematian Mahsa Amini karena sakit dan sempat mengalami koma sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Namun hal tersebut dianggap palsu oleh keluarganya karena beberapa saksi mengatakan bahwa Mahsa Amini mendapat beberapa pukulan dari petugas.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Massa di Istanbul protes kematian Mahsa Amini oleh polisi moralitas Iran

Photo :
  • AP Photo/Francisco Seco

Setelah demonstrasi meluas bahkan memakan korban jiwa hingga puluhan orang, Organisasi Medis Iran bergerak. Organisasi yang mengklaim independen meski masih di bawah peradilan pemerintah Iran tersebut melaporkan bahwa kematian Mahsa Amini karena penyakit bawaan. Dari laporan disebutkan bahwa Mahsa Amini punya gangguan pada jantung dan penurunan tekanan darah. Itu didukung dengan catatan medis ia sempat menjalani operasi saat berusia 8 tahun.

"Pemeriksaan fisik tubuh dan otopsi, tes patologi menunjukkan kematiannya tidak disebabkan oleh pukulan di kepala atau organ vital dan bagian tubuh lainnya," tulis laporan medis seperti dilansir nbcnews, Sabtu 8 Oktober 2022.

Aksi demonstrasi di Iran memang telah menjalar luas di seantero negeri bahkan meluas hingga ke negara-negara Eropa. Di Iran sendiri, para demonstran terutama kaum hawa melakukan aksi dengan ramai-ramai melepas hijab mereka. 

Korban jiwa pun berjatuhan menyusul gelombang protes di Iran. Sebuah kelompok hak asasi manusia mengatakan setidaknya 83 orang telah tewas dalam protes yang telah berlangsung selama hampir dua minggu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya