Putin Tuding Ukraina Telah Lakukan 3 Aksi Teroris Terhadap PLTN Kursk Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidatonya
Sumber :
  • Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP

VIVA Dunia – Presiden RusiaVladimir Putin, bertemu dengan dewan keamanan nasionalnya pada Senin, 10 Oktober 2022, setelah ledakan hebat di Jembatan Selat Kerch, yang menghubungkan Krimea ke daratan Rusia.

Demi Alasan Keamanan, Polandia Siap Tampung Senjata Nuklir NATO

Dalam pertemuan yang diadakan melalui video, Putin mengatakan bahwa Ketua Komite Investigasi Alexander Bastrykin telah melaporkan hasil pertama penyelidikan atas tindakan sabotase di Jembatan Krimea.

"Data ahli forensik dan lainnya, serta informasi operasional, menunjukkan bahwa ledakan pada 8 Oktober adalah tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang penting bagi Rusia," kata Putin, dikutip dari situs pemerintahan Kremlin, Selasa, 11 Oktober 2022.

Kerjasamanya dengan Iran dan Rusia Disebut Sumber Kejahatan oleh AS, China Murka

VIVA Militer: Ledakan di Jembatan Kerch, Krimea.

Photo :
  • japantimes.co.jp

Dia juga menuding dinas khusus Ukraina sebagai otak dan pelaku di balik serangan tersebut. "Rezim Kiev telah lama menggunakan metode teroris, termasuk pembunuhan tokoh masyarakat, jurnalis, dan ilmuwan, baik di Ukraina maupun di Rusia," ujarnya melalui video.

Deretan Negara yang Dianggap Paling Siap Hadapi Perang Dunia 3

Putin menyebut serangan teroris di kota-kota seperti di Donbas, yang telah berlangsung selama lebih dari delapan tahun, dan juga tindakan terorisme nuklir, yang dimaksud adalah serangan rudal dan artileri ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye.

Menurut Putin, Dinas khusus Ukraina juga telah melakukan tiga aksi teroris terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk Rusia. Mereka berulang kali meledakkan saluran tegangan tinggi pembangkit tersebut. "Serangan teroris ketiga tersebut merusak tiga jalur sekaligus. Kerusakan diperbaiki dalam waktu sesingkat mungkin dan tidak ada konsekuensi serius."

Namun, ada sejumlah serangan teroris lainnya dan upaya untuk melakukan kejahatan serupa terhadap pembangkit listrik dan fasilitas infrastruktur transportasi gas di Rusia, termasuk upaya untuk meledakkan bagian dari sistem pipa gas TurkStream, menurut Putin. Semua itu telah dibuktikan dengan data yang objektif, termasuk kesaksian dari para pelaku yang ditahan.

VIVA Militer: Serangan rudal Angkatan Bersenjata Federasi Rusia di Ukraina

Photo :
  • tass.com

Sudah diketahui dengan baik bahwa perwakilan Rusia tidak diizinkan untuk ikut serta dalam penyelidikan penyebab ledakan di dan penghancuran jaringan pipa gas internasional yang beroperasi di bawah Laut Baltik. "Tapi kita semua tahu siapa yang akhirnya diuntungkan dari kejahatan ini."

Sebelumnya, ledakan di jembatan Krimea telah memberikan pukulan telak bagi Rusia, karena jembatan tersebut dinilai penting bagi Moskow. Pada Sabtu pagi, 8 Oktober 2022, kebakaran besar terjadi di cabang kereta api jembatan Krimea. Komite Investigasi Federasi Rusia menyatakan bahwa sebuah truk meledak di jembatan itu, dan menyebabkan tiga orang tewas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya