Taliban Pukuli dan Tembak Perempuan yang Protes atas Bom Bunuh Diri Kabul

Para perempuan Hazara menangisi korban tewas bom bunuh diri di pusat pendidikan
Sumber :
  • AP Photo/Ebrahim Noroozi

VIVA Dunia – Para perempuan yang memprotes bom bunuh diri di sebuah pusat pendidikan di Kabul, Pakistan beberapa hari lalu dipukuli dan bahkan ditembak oleh milisi Taliban pada Sabtu, 8 Oktober 2022.

Hari Kartini, Perempuan Bisa Dapat Bunga Kredit BCA 3 Persenan

Pasukan keamanan Taliban melepaskan tembakan untuk membubarkan demonstrasi di luar Pusat Pendidikan Kaaj di Dasht-e-Barchi, lingkungan yang didominasi Hazara di Kabul barat.

Melansir dari Independent, Jumat, 14 Oktober 2022, kelompok itu memprotes pembunuhan perempuan Hazara yang berusia antara 18-24 tahun dalam bom bunuh diri pada Jumat, 7 Oktober 2022.

Inspiratif! Sejak Usia 15 Tahun Gabung UNICEF, Pemuda Ini Beri Les Gratis ke 10 Ribu Anak Pelosok

Para perempuan Hazara pegang foto Vahida Heydari korban bum bunuh diri di Kabul

Photo :
  • AP Photo/Ebrahim Noroozi

Serangan itu terjadi sekitar pukul 07.30 waktu setempat di salah satu cabang Kaaj Centre yang merupakan sebuah organisasi swasta yang menawarkan bimbingan belajar. Insiden terjadi pada saat ratusan siswa berkumpul di sana untuk mengikuti ujian masuk universitas secara nasional.

Terungkap Perbedaan Alasan Ridwan Kamil dan Raffi Ahmad yang Putuskan Adopsi Anak

Seorang perempuan Hazara mengatakan kepada The Guardian, "Kami berbaris bersama dan meneriakkan keadilan bagi saudara perempuan Hazara kami yang terbunuh kemarin. Ini adalah genosida Hazara dan yang kami inginkan hanyalah pendidikan dan kebebasan.”

"Taliban tidak akan pernah melindungi kami dan mereka tidak dapat mewakili kami di komunitas internasional. Mereka menyerang kami dengan ujung senjata mereka dan memukuli kami. Saya masih kesakitan saat berbicara.”

Para wanita yang memprotes memegang plakat bertuliskan "Hentikan genosida Hazara, menjadi seorang Syiah bukanlah kejahatan". Sementara yang lainnya juga memegang spanduk bertuliskan 'Berhenti membunuh Hazara'.

Sebelumnya, laporan lokal menggambarkan bagaimana seorang pria bersenjata menembak penjaga di luar pusat pendidikan dan kemudian memasuki ruang kelas sebelum meledakkan bom. Ratusan siswa berada di dalam ruangan pada saat itu.

Dalam sebuah pernyataan, Unicef ??mengatakan bahwa mereka terkejut dengan serangan mengerikan itu. Organisasi itu juga menambahkan bahwa hal tersebut merupakan tindakan keji yang merenggut nyawa puluhan remaja perempuan dan laki-laki serta melukai lebih banyak lagi.

"Kekerasan di lingkungan pendidikan mana pun tidak pernah dapat diterima," kata Unicef.

Wanita lain yang memprotes pembunuhan itu dan mengatakan bahwa Taliban membubarkan para pengunjuk rasa menggunakan tembakan udara dan tongkat kejut.

Taliban juga melarang orang lain bergabung dengan protes dan memukuli mereka yang mengambil gambar dan video aksi kekerasan Taliban.

Seorang perempuan pengunjuk rasa lainnya mengatakan bahwa Taliban menyemprotkan air merica ke mata mereka, mencambuk dan mempermalukan mereka dengan menyebut pelacur yang mengambil uang dari Barat untuk mengadakan protes.

Selain itu protes lain juga menyebar di bagian lain Afghanistan atas insiden bom bunuh diri, insiden terbaru yang menargetkan populasi minoritas Hazara. Pusat pendidikan yang sama juga diserang pada 2018 dan puluhan siswa saat itu tewas.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya