Pemberantasan Korupsi Era Xi Jinping Sukses Luar Biasa, Kata Partai Komunis
- AP Photo/Mark Schiefelbein
VIVA Dunia – Komisi Pusat Partai Komunis China untuk Pengawasan Disiplin (CCDI) mengklaim keberhasilan yang luar biasa program pemberantasan korupsi selama satu dasawarsa terakhir di bawah kepempimpinan Xi Jinping.
"Partai (Parta Komunis China/CPC) telah mengambil langkah komprehensif untuk memastikan para pejabat tidak sembrono, tidak mengambil kesempaatan atau berkeinginan korupsi," kata Wakil Kepala CCDI Xiao Pei di sela-sela Kongres Nasional ke-20 CPC di Beijing, Senin.
CCDI merupakan satu-satunya lembaga antirasuah China dan berkedudukan di bawah naungan Komite Sentral CPC.
CCDI, lanjut dia, dengan tegas menghukum para pejabat yang kesalahannya berdampak langsung terhadap publik.
Sejak Kongres Nasional ke-18 CPC pada 2012 atau saat pertama kalinya Xi Jinping menduduki jabatan Sekretaris Jenderal CPC, CCDI telah mengajukan 4,6 juta kasus korupsi secara nasional.
Dari jumlah kasus itu, 553 pejabat senior telah ditindak oleh Departemen Organisasi Komite Sentral CPC.
Lebih dari 25.000 pejabat setingkat departemen atau kementerian dan lebih dari 182.000 pejabat tingkat kabupaten telah dituntut secara hukum, demikian Xiao.
Xiao menambahkan bahwa partainya memulai menjalankan pengawasan internal secara ketat tak lama setelah Kongres Nasional ke-18 berhasil merumuskan dan menerapkan delapan poin keputusan kepemimpinan CPC untuk meningkatkan perilaku disiplin pejabat.
"Berkat upaya tersebut, kecenderungan pejabat untuk berperilaku menyeleweng dan tidak terkontrol telah sirna dan masalah mendalam yang telah mengganggu kami selama bertahun-tahun telah teratasi," kata Xiao.
Ia menegaskan partainya tidak akan berhenti memperbaiki perilaku anggotanya agar tetap disiplin.
"Kami akan mengawal sentralisasi dan kepemimpinan Komite Sentral CPC, memperbaiki sistem reformasi Partai, mengambil langkah tegas dalam meningkatkan anggota agar mematuhi disiplin Partai dan meraih kemenangan melawan korupsi," kata Xiao.
Kongres Nasional ke-20 CPC yang dibuka pada Minggu (16/10) dan berakhir pada Sabtu (22/6) itu mengagendakan amandemen Konstitusi CPC, penyampaian laporan kerja Komite Sentral ke-19 CPC, dan memilih dan menetapkan Komite Sentral ke-20 CPC dan CCDI ke-20 atau untuk masa jabatan lima tahun mendatang.
Secara garis besar isu yang diusung dalam Kongres Nasional ke-20 adalah pencapaian Komite Sentral ke-18 dan ke-19 atau 10 tahun di bawah kepemimpinan Xi Jinping dan tekadnya merealisasikan China sebagai negara sosialis modern.
Isu yang tidak kalah pentingnya lagi adalah amandemen Konstitusi CPC yang di dalamnya termuat pencabutan pemabatasan masa jabatan Sekjen CPC atau pemimpin tertinggi partai berkuasa di China itu selama dua periode.
Dalam konstitusi China, Sekjen CPC berhak ditetapkan sebagai presiden dalam kongres parlemen yang digelar pada tahun berikutnya setelah kongres partai. (Ant/Antara)