- Russian Presidential Press Service via AP
VIVA Dunia – Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Rabu, 19 Oktober 2022, mengumumkan darurat militer di wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia Ukraina yang dianeksasi Moskow.
"Saya menandatangani dekret untuk memperkenalkan darurat militer dalam empat wilayah Federasi Rusia ini,” kata Putin dalam pertemuan Dewan Keamanan Nasional yang disiarkan di televisi.
Melansir dari The Sundaily, Kamis, 20 Oktober 2022, Kremlin kemudian menerbitkan sebuah dekret yang mengatakan darurat militer akan diberlakukan mulai Kamis pagi. Pengumuman Putin datang ketika pasukan Ukraina maju di wilayah yang dikuasai Moskow selama berbulan-bulan.
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia di Luhansk, Ukraina
- rferl.org
"Rezim Kiev menolak untuk mengakui kehendak rakyat, menolak setiap proposal untuk negosiasi, dan tembakan terus berlanjut, warga sipil sekarat,” kata pemimpin Rusia berusia 70 tahun itu.
Dia juga menuduh Ukraina menggunakan metode teroris.
"Mereka mengirim kelompok sabotase ke wilayah kami," kata Putin, mengklaim bahwa Moskow telah menggagalkan serangan lain setelah jembatan Krimea menjadi sasaran, termasuk di fasilitas tenaga nuklir Rusia.
Di bawah hukum Rusia, darurat militer memungkinkan penguatan militer, jam malam, pembatasan pergerakan, bentuk-bentuk penyensoran dan penahanan warga negara asing.
"Kami sedang mengerjakan tugas-tugas skala besar yang sangat kompleks untuk memastikan keamanan dan melindungi masa depan Rusia,” kata Putin.
Menurut dekret tersebut, ia juga memperkuat keamanan di dalam Rusia, menempatkan Krimea yang dicaplok Moskow dan wilayah selatan Krasnodar, Belgorod, Bryansk, Voronezh, Kursk, dan Rostov pada tanggapan tingkat menengah.
Ini termasuk memindahkan beberapa penduduk ke zona aman, memperkenalkan pemeriksaan masuk dan keluar daerah serta memperkuat keamanan infrastruktur. Di distrik federal pusat, yang meliputi Moskow, sebuah rezim kewaspadaan yang diperkuat juga diperkenalkan, kata dekrit itu.
