Boris Johnson Dipuji Rishi Sunak karena Tak Takut Hadapi Putin

Lizz Truss dan Rishi Sunak
Sumber :
  • AP

VIVA Dunia – Mantan Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak memuji kepemimpinan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson tak lama setalah Johnson setelah menarik diri dari pencalonan PM dari Partai Konservatif.

Isuzu Pamer Teaser V-Cross Facelift, Meluncur Sebentar Lagi

Sunak yang sekarang kemungkinan besar akan menggantikan Liz Truss sebagai Perdana Menteri Inggris pertama yang berdarah India itu mengatakan Johnson memimpin Inggris melalui beberapa tantangan terberat termasuk Brexit kemudian peluncuran vaksin COVID-19 dan perang di Ukraina.

"Boris Johnson menyampaikan Brexit dan peluncuran vaksin yang hebat. Dia memimpin negara kita melalui beberapa tantangan terberat yang pernah kita hadapi, dan kemudian menghadapi Putin dan perang biadabnya di Ukraina. Kami akan selalu berterima kasih kepadanya untuk itu," dicuitkan Sunak melalui akun Twitter.

The Reasons Why Elon Musk Postpones India Visit

PM Inggris, Boris Johnson, bersama Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Photo :
  • Ukrainian Presidential Press Office via AP.

"Meskipun dia telah memutuskan untuk tidak mencalonkan diri sebagai PM lagi, saya sangat berharap dia terus berkontribusi pada kehidupan publik di dalam dan luar negeri," tambahnya dikutip dari NDTV, Senin, 24 Oktober 2022.

Toyota Luncurkan Fortuner Edisi Terbaru, Dapat Fitur Menarik

Inggris Raya diprediksi akan memiliki Perdana Menteri pertama asal India yakni Rishi Sunak setelah Boris Johnson keluar dari pencalonan, menurut laporan media Inggris.

Johnson mengesampingkan dirinya dari perlombaan kepemimpinan partai Konservatif meskipun mengklaim dia memiliki dukungan yang kuat.

Dia mengatakan dia telah sampai pada kesimpulan bahwa pencalonannya sama sekali bukan hal yang benar untuk dilakukan, karena siapa pun tidak dapat memerintah tanpa memiliki partai yang bersatu di Parlemen.

Ia juga menambahkan bahwa hal ini disebabkan oleh kegagalan mencapai kesepakatan dengan Rishi Sunak dan Penny Mordaunt.

"Yang terbaik adalah saya tidak mengizinkan pencalonan saya untuk maju dan memberikan dukungan saya kepada siapa pun yang berhasil," katanya.

Johnson menambahkan, "Saya yakin saya memiliki banyak hal untuk ditawarkan tetapi saya khawatir ini bukan waktu yang tepat."

Dia juga yakin bahwa dirinya ditempatkan dengan baik untuk memberikan kemenangan Konservatif pada tahun 2024.

Tim kampanye Johnson sebelumnya mengatakan kepada para pendukungnya bahwa mereka telah mendapatkan 100 pendukung yang dibutuhkan dari anggota parlemen agar mantan perdana menteri bisa masuk dalam surat suara. Namun hasil dari rencana itu kemudian tak seperti keinginan awal dan Johnson memilih mundur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya