- twitter @AuspolCrikey
VIVA Dunia – Ratusan penduduk di kota-kota regional utama di Australia dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka ketika air banjir bergerak ke hilir. Dilansir dari Channel News Asia, ini merupakan banjir besar keempat di Australia tahun ini.
Pihak berwenang mendesak penduduk mengungsi dari bagian kota Wagga Wagga, Gunnedah, dan Forbes di New South Wales – secara keseluruhan menampung 90.000 orang. Banjir di Forbes, yang ditempuh 5 jam dari kota Sydney, bisa mencapai level tertinggi dalam 70 tahun pada 4 November mendatang.
Di negara bagian terpadat, layanan darurat melakukan 15 penyelamatan banjir dalam 24 jam terakhir hingga Kamis, 3 November 2022 pagi hari waktu setempat. Terdapat 104 panggilan darurat.
Ilustrasi banjir.
- VIVA.co.id/Adi Suparman
“Ini adalah daftar panjang sungai yang banjir di New South Wales, dengan perhatian terbesar kami saat ini adalah Sungai Lachlan di Forbes,” kata manajer senior layanan darurat negara bagian Ashley Sullivan dalam sebuah pernyataan video.
“Kami memperkirakan banjir besar dalam beberapa hari ke depan setara dengan kemungkinan banjir pada tahun 1952 di daerah itu,” lanjutnya.
Penduduk pun lelah menghadapi banjir di seluruh tenggara Australia yang mengalami banjir besar keempat di tahun 2022. Pihak berwenang juga mengumumkan dana sebesar AUD 2 miliar (Rp19 miliar) diberikan untuk bantuan bencana dalam bentuk memperbaiki rumah dan pindah dari daerah rawan banjir.
Di negara bagian Victoria, tepatnya di tepi Sungai Murray – sungai terpanjang di Australia, penduduk di Echuca masih belum bisa kembali ke rumah karena layanan darurat memperingatkan banjir besar yang dimulai dari dua pekan lalu akan berlangsung setidaknya sepekan lagi.
Langit biru telah menggantikan hujan di sebagian besar New South Wales dan Victoria dengan sedikit perkiraan hujan di akhir pekan. Namun layanan darurat memperingati air sungai akan terus naik selama berhari-hari karena air merembes ke dalam air banjir yang sudah membengkak bergerak perlahan ke hilir.
