CPOPC Siap Kerja Sama Dengan G20 Bangun Aliansi Minyak Nabati yang Berkelanjutan

- Istimewa.
VIVA Dunia – Rantai pasok minyak nabati telah terbukti tangguh dalam menghadapi tiga keadaan darurat berturut-turut yang terjadi selama tiga tahun terakhir, yakni pandemi, gangguan pada rantai pasok, dampak konflik di Ukraina, serta krisis iklim dengan periode kekeringan yang berkepanjangan.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, harga minyak nabati naik hingga hampir 250 persen dari harga standar, sehingga menyebabkan guncangan di seluruh ekonomi pangan global.
Berbagai tantangan yang melibatkan rantai produksi global minyak nabati, dan solusi potensial merupakan inti pembahasan dari G20 “Sustainable Vegetable Oils Conference” yang diselenggarakan hari ini, 3 November 2022, di Bali oleh Pemerintah Indonesia dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS), Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), seperti dikutip dari keterangan tertulisnya.
Minyak sayur, minyak goreng, minyak nabati
- Pixabay/ RitaE
Konferensi ini diadakan untuk mendukung G20, dan berkaitan erat dengan Agenda Presidensi Indonesia di G20 dalam memperkuat kerja sama isu ketahanan pangan global dan sistem pertanian berkelanjutan. Untuk pertama kalinya, para pemangku kepentingan minyak nabati global terkemuka akan bertemu dalam konteks G20 untuk membahas tantangan saat ini, dan dengan tujuan memperkuat ketahanan dan keberlanjutan rantai produksi.
Para menteri pertanian dan komoditas dari negara-negara produsen utama (Cina, India, Rusia, Ukraina, serta Indonesia dan Malaysia), perwakilan organisasi internasional (yakni, Organisasi Pangan dan Pertanian, Program Pangan Dunia, dan Organisasi Perdagangan Dunia) dan perusahaan multinasional besar, serta para petani, petani kecil, dan LSM membahas tantangan-tantangan saat ini, dengan tujuan memperkuat ketahanan dan keberlanjutan rantai produksi.
Momen ini akan menjadi kesempatan untuk berbagi mengenai potensi dan best practice, serta kesulitan dan bidang-bidang kritis yang akan ditangani oleh G20.