Kisah Dua Bersaudara Asal Pakistan Selamatkan Banyak Korban Saat Tragedi Itaewon

Dua bersaudara asal Pakistan yang membantu banyak korban tragedi Itaewon
Sumber :
  • JTBC

VIVA Dunia – Sekitar 100.000 orang berkumpul di Itaewon untuk merayakan Halloween pada Sabtu, 29 Oktober 2022. Orang-orang itu akhirnya terjebak di tengah kerumunan yang melonjak di sebuah gang sempit di Itaewon.

Jasad Ibu dan Dua Anak Korban Longsor di Garut Ditemukan

Kejadian itu mengakibatkan banyak korban jiwa berjatuhan karena lemas dan menderita serangan jantung, jumlah korban saat ini sebanyak 156 tewas dan 172 luka-luka.

Dua bersaudara asal Pakistan yang membantu banyak korban tragedi Itaewon

Photo :
  • JTBC
Remaja di Jaksel Sempat Open BO Sebelum Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel

Saat ini Korea sedang memasuki masa berkabung nasional untuk mengenang para korban. Terungkap cerita tentang dua bersaudara dari Pakistan yang membantu banyak korban saat tragedi Itaewon.

Baru-baru ini, dua bersaudara dari Pakistan dipuji setelah mereka telah menyelamatkan banyak nyawa saat tragedi menegerikan itu. Muhammad Shabbir datang ke Korea Selatan bulan lalu untuk bertemu saudaranya Ahmad. Ahmad telah bekerja di sebuah rumah sakit besar selama tujuh tahun setelah mendapatkan izin perawat di Pakistan.

Ibu dan Dua Anak Tertimbun Longsor di Garut, Petugas Kesulitan Lakukan Evakuasi

Dua bersaudara itu mengunjungi Itaewon karena penasaran dengan budaya Halloween di Korea. Selama berada di Itaewon, mereka mendengar teriakan dari kerumunan besar di sebuah gang sempit.

Saat diwawancarai, dua bersaudara itu mengungkapkan pengalaman mereka dan menjelaskan bagaimana mereka berada di tempat kejadian.

Saya tidak ingat, tapi mungkin ada 15-20+ orang. Saya memeriksa denyut nadi orang-orang dan tingkat respons pernapasan mereka, dan tidak ada respons,” kata Muhammad Shabbir, dikutip dari Koreaboo pada 4 November 2022.

Upaya yang dilakukan dua bersaudara ini membuat empat korban sadar kembali. Ahmad menjelaskan bahwa dia berdoa agar keadaan korban membaik karena hatinya terluka melihat para korban. Namun, meskipun telah banyak membantu, dua bersaudara ini masih ada penyesalan karena mereka tidak dapat berbuat lebih banyak untuk membantu para korban lainnya.

Kami sangat lelah, tetapi untuk umat manusia, kami membantu, dan kami bahagia. Untuk kesedihan, kami tidak bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa,” ucap Ahmad.

Korban luka-luka tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan

Photo :
  • AP Photo/Lee Jin-man

Meski kakaknya telah menjadi perawat di Korea selama tujuh tahun, Muhammad Shabbir memiliki impian untuk melanjutkan studi di Korea. Dia menambahkan bahwa itu adalah pertama kali melihat tragedi mengerikan seperti itu.

Ini pertama kalinya saya melihatnya dengan mata kepala sendiri, orang-orang sangat kooperatif di negara yang sangat damai. Harapan saya adalah saya dapat melanjutkan studi di Korea,” ungkap Muhammad Shabbir.

Meskipun laki-laki bersaudara itu mungkin menyesal karena tidak dapat menyelamatkan lebih banyak orang, netizen di seluruh dunia telah berbagi rasa terima kasih mereka karena telah melakukan banyak hal, terutama karena CPR dikenal sangat memakan energi dan mungkin melelahkan secara mental bagi mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya