Mulai Ketar-ketir Dampak Perang Semakin Meluas, AS Paksa Ukraina Berdamai dengan Rusia
- cbc.ca
VIVA Dunia – Sekutu dari Ukraina yakni Amerika Serikat (AS), diam-diam mendorong Ukraina untuk secara terbuka menunjukkan kesediaannya untuk bernegosiasi dengan Rusia demi menenangkan ketakutan di beberapa negara atas dampak yang lebih luas dari perang yang terus berlanjut, kata para pejabat yang mengetahui perkembangan tersebut.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah berulang kali mengatakan bahwa negaranya tidak akan memasuki pembicaraan untuk mengakhiri konflik selama Presiden Rusia Vladimir Putin tetap berkuasa.
Menurut laporan itu, sementara Washington berusaha membujuk Ukraina untuk membuka negosiasi, mereka juga berharap untuk mempertahankan dukungan berkelanjutan bagi Kiev, bersama negara-negara yang takut akan konsekuensi perang yang panjang.
Presiden Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
- AP Photo/Evan Vucci
Para pejabat mengatakan Washington setuju dengan pejabat Ukraina bahwa Putin tidak serius tentang negosiasi, tetapi larangan Zelensky untuk mengadakan pembicaraan telah mengkhawatirkan beberapa negara di Eropa, Afrika dan Amerika Latin yang merasakan dampak perang terhadap kenaikan biaya makanan dan bahan bakar.
"Kelelahan Ukraina adalah hal yang nyata bagi beberapa mitra kami," kata seorang pejabat AS kepada surat kabar itu, yang berbicara dengan syarat anonim, dikutip dari Times of Israel, Selasa, 8 November 2022.
Sebelumnya, Afrika Selatan abstain dari pemungutan suara PBB baru-baru ini yang mengutuk pencaplokan Rusia atas beberapa wilayah Ukraina, yang dimilikinya dan sebaliknya meminta komunitas global untuk melakukan gencatan senjata dan solusi politik.
Luiz Inácio Lula da Silva, Presiden Brasil yang baru terpilih, di masa lalu mengatakan Zelensky harus disalahkan atas perang seperti halnya Putin. Bulan lalu Zelensky menolak tawaran untuk membantu negosiasi dari Perdana Menteri India Narendra Modi, dengan mengatakan dia tidak akan berbicara dengan Putin, tetapi berkomitmen untuk penyelesaian damai melalui dialog, menurut sebuah pernyataan dari kantornya.
Israel juga menawarkan untuk menengahi antara negara-negara setelah dimulainya invasi Rusia.
VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin
- mirror.co.uk
Di AS, kenaikan inflasi juga telah dikaitkan dengan perang tersebut. Jajak pendapat telah menunjukkan bahwa dukungan untuk terus membiayai upaya perang Ukraina menurun di antara Partai Republik di Washington, dan pemilihan paruh waktu minggu ini dapat mengakibatkan penolakan terhadap paket bantuan lebih lanjut yang telah berjumlah lebih dari US$18 miliar sejak perang dimulai pada Februari.
Sebuah survei yang diterbitkan pada Kamis, 3 November 2022, oleh Wall Street Journal menemukan bahwa 48 persen dari Partai Republik berpikir AS melakukan terlalu banyak untuk membantu Ukraina, dibandingkan dengan hanya 6,0 persen pada bulan Maret. Beberapa Demokrat progresif juga menyerukan diplomasi untuk mencegah konflik berlarut-larut.
